Aku merasakan damai di dekatmu. Aku merasakan nyaman di
sampingmu. Wahai lelaki asing yang meminangku. Masih juga penuh tanya dalam
benakku. Apa yang membuatmu memilihku untuk mendampingi dirimu. Benarkah rasa
cinta itu tiba-tiba ada di hatimu.
Dirimu menghapus kegalauan hatiku, menghapus kesedihanku,
menghadirkan kehangatan dalam kehidupanku. Wahai lelaki asing yang meminangku.
Apakah arti pernikahan bagimu. Apakah cintamu mampu membawa kehidupan surga di
dunia dan akhirat nanti.
Bagaikan matahari, dirimu menghapus gelap mendung
kehidupanku. Bagaikan hujan, dirimu menghentikan kemarau dalam kehidupanku.
Bagaikan pelangi, dirimu memberikan banyak warna dalam kehidupanku. Bagaikan
bintang, dirimu memberikan cahaya kedamaian di hatiku. Bagaikan bulan, dirimu
teduhkan jiwaku.
Wahai lelaki asing yang meminangku. Jadikanlah aku bidadari
dunia dan di akhiratmu. Jadikanku istri sholihah yang setia menemanimu.
Jadikanlah aku ibu berhati mulia yang membesarkan dan mendidik anak-anak kita.
Jadikanlah aku satu-satunya cinta dalam hatimu.
Meski pertemuan singkat mampu menghadirkan kepercayaan di
hati kita, namun pernikahan bukanlah akhir dari cerita kita. Pernikahan adalah
kapal kita untuk mengarungi lautan kehidupan dunia, untuk menuju pulau surga.
Tentu saja tak semudah yang dibayangkan, banyak ombak yang akan menghadang.
Bahkan mungkin badai menerpa. Namun semoga cinta kita mampu membuat kapal kita
semakin tangguh. Namun kepercayaan antara kita mampu menjaga keutuhan badan
kapal.
Wahai lelaki asing yang meminangku. Dirimu adalah hadiah
terindah dalam kehidupanku. Meski sering amarah kecil mewarnai kehidupan kita,
semoga hanya menjadi bumbu untuk kemesraan antara kita. Dan semoga tak ada lagi
amarah diantara kita, sehingga hanya ada cinta dan manja.
Wahai lelaki asing yang meminangku. Semoga rahmat dan cinta
Allah selalu bersama dengan keluarga kecil kita. Semoga Allah mampu
menjadikanmu imam yang amanah. Semoga Allah selalu menjaga kita semua. Aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar