Kamis, 18 September 2014

Satu Cahaya yang Menghilang



Dahulu aku selalu mengharapkan cahaya itu datang menghampiriku, melenyapkan gelapku.

Dahulu aku selalu menatap cahaya itu dengan kekaguman.

Dahulu aku selalu merasa nyaman menatap cahaya itu.

Namun kenyataannya cahaya itu tak menghampiriku.

Cahaya itu hanya melintas sekilas dalam kehidupanku.

Memberikan jejak istimewa di hatiku.

Aku sangat mengagumi cahaya itu.

Namun kenyataannya hati ini masih bergetar menatap cahaya itu.

Masih berpikir cahaya itu dekat dan menghangatiku.

Bergejolak hatiku menerima apa yang terjadi.

Cahaya itu menghilang tiba-tiba.

Menghadirkan luka yang tak mampu kukatakan.

Memberikan kegelapan dalam hati.

Meski kini telah ada pelangi untuk menggantikan cahaya itu.

Aku masih tetap mengaguminya.

Jantungku masih berdebar keras saat menatapnya.

Meski cahaya itu tak lagi ada di hadapanku.

Meski cahaya itu telah jauh dariku.

Meski cahaya itu meninggalkanku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar