Hidup, Mati, Rezeki dan Jodoh adalah mutlak hak Allah. Kita tidak
bisa memajukan atau mengundurkan kehidupan serta kematian. Bahkan kita tidak
bisa memilih bagaimana nanti kita akan mati. Semua menjadi rahasia Allah yang
telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfudz-Nya.
Seperti kejadian pagi ini. Mendapat kabar teman seperjuangan
saat masih kuliah telah berpulang ke Rahmatullah. Rasanya antara percaya dan
tidak percaya, usianya masih muda. Kedua anak laki-lakinya masih balita. Dan kemarin
masih masuk kerja. Tapi pagi ini, beliau sudah tidak bisa berangkat ke kantor
untuk selama-lamanya.
Berikut kutipan tulisan istri beliau dalam facebook, “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat jalan
suamiku tercinta…aku akan selalu merindukanmu…jika Allah berkehendak lebih
memilihmu di sisi-Nya aku ikhlas…terimakasih untuk semua cintamu untukku dan
anak-anak…semoga Allah memberi tempat terbaik…I always love you…”
Cerita dari Ayah almarhum bahwa kemarin malam jam sepuluh
almarhum baru pulang kantor langsung tidur, belum sempat ganti seragam kantor. Pukul
23.30 istri almarhum menelpon mengabarkan bahwa suaminya perlu dibawa ke rumah
sakit. Seketika itu pula dibawa ke rumah sakit, namun rupanya Allah telah
menentukan usia beliau hanya sampai 29 tahun. Serangan jantung yang tiba-tiba
telah merenggut nyawanya.
Begitu dekatnya kita dengan kematian. Masih bisakah kita
bersikap sombong seolah-olah dunia ini milik kita dan kita akan kekal
selamanya. Ya Allah, lindungilah hati hamba dan orang-orang disekitar hamba
dari sikap sombong. Lindungilah kami dari kemaksiatan dan kejahatan baik dari
hati kami maupun dari ucapan tingkahlaku kami. Aamiin ya Rabb.
Jika mengingat tentang kematian hanya satu sebenarnya tujuan
manusia diciptakan di bumi Allah ini yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Untuk selalu
berbuat baik bagi manusia maupun sesame, bahkan pada lingkungan hidup juga. Nah
jika dilihat kondisi sekarang dimana banyak manusia yang tidak takut berbuat
dosa, apalagi menyakiti orang lain, dengan alasan kekurangan secara ekonomi
rela meraup uang milik orang. Masya Allah. Kerusakan alam di mana-mana,
penambangan baik untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Membakar hutan hingga
berhektar-hektar, mencemari sungai dan laut dengan limbah. Subhanallah. Tidakkah
mereka sadar bahwa berkali-kali Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an untuk
tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Semoga kita mampu
menjadi hamba-hamba yang selalu menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Aamiin.
Semoga tulisan ini mampu menyadarkanku dan juga orang-orang
yang membacanya. Kematian itu rahasia Allah, oleh karena itu selalu berbuat
baik dan selalu berada di jalan yang Allah ridhoi. Semoga kita termasuk umat
yang selamat di dunia dan akhirat. Aamiin ya Allah.
Tiap-tiap yang
berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan
ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali 'Imran : 185)
"Dimana saja
kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh,” (QS. An Nisaa' : 78)
“Maka apabila telah
tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya
barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya." (QS. An Nahl :
61)
"Katakanlah:
Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah
kamu kerjakan." (QS. Al Jumu'ah : 8)