Selasa, 15 September 2015

Aku mencintaimu dengan cara yang sederhana





Mungkin dirimu merindukan kata kata romantis keluar dari bibirku.
Mungkin dirimu merindukan sebuah puisi atau lukisan cinta dariku.
Tapi  maaf sayangku, aku tak bisa memberikanmu semua itu.


Masihkah kau ingat rayuan pertamaku di hari pertama kita menikah.
“Hidung ini siapa yang punya?” kataku.
Dirimu tertawa terbahak mendengarnya.
Sungguh aku benar-benar tidak bisa merayu seorang wanita.
Bahkan merayu istriku sendiri pun aku gagal.


Memang berat memiliki seorang istri yang cerdas sepertimu.
Sejak aku mengenalmu.
Aku menghapus pemikiran  bahwa wanita selalu lebih mementingkan perasaan.
Buktinya dirimu tidak.
Dirimu sering menyelesaikan permasalahan dengan logikamu.
Hal yang tidak mengherankan karena dirimu seorang wanita lulusan teknik mesin.
Tentu saja dirimu juga pandai dalam membuat tulisan.
Cerita, puisi bahkan kata- kata romantis dengan mudahnya kau buat.


Tapi sayang, sekali lagi kukatakan aku hanya ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana.
Bahkan  aku tak mau pacaran denganmu.
Aku hanya mau menikahimu.
Menjadikanmu sang putri dalam istana kecilku.


Aku hanya ingin melihatmu tersenyum setiap hari.
Menikmati tiap detik bersama kehadiranmu.
Aku benar-benar telah jatuh hati padamu.
Jangan pernah bilang “aku bukan wanita yang cantik”
Karena bagiku kau lebih cantik dari bidadari surga.
Sungguh, wanita sholihah itu jauh lebih baik dari bidadari surga.


Aku ingin mencintaimu dengan cara yang sederhana.
Bukan memberikanmu harta melimpah ruah.
Namun memberikan kehangatan dan kedamaian dalam keluarga kecil kita.
Hidup jujur dan damai bersama anak-anak kita.


Semoga dirimu bisa mengerti
Mengapa tak pernah ada kata cinta terucap dari bibirku.
Yakinlah  hanya padamu cintaku berlabuh.
Dirimulah bidadari dunia dan akhiratku.


Sayang, terimakasih telah menerimaku sebagai imam dalam kehidupanmu.
Mencintaiku dengan apa adanya.
Meyakini bahwa segala pemberian Tuhan adalah yang terbaik.
Bukankah hidup, mati, jodoh dan rezeki adalah hak mutlak Tuhan.
Kita hanya mampu bersyukur akan apa yang terjadi.


Sayang, aku mencintaimu dengan cara yang sederhana.

Jumat, 04 September 2015

Jika Bukan Dirimu



Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika bukan dirimu yang ada di sisiku.
Dirimu memanjakanku seperti layaknya ratu.
Dirimu mencintaiku seperti janjimu saat kau ucapkan akad itu.
Dirimu mendampingiku dalam suka maupun dalam duka.

Mungkin memang banyak cinta di masa yang lalu.
Cinta yang tak pernah aku sambut dengan hangat.
Cinta yang kemudian kuubah menjadi persahabatan.
Sampai akhirnya aku bertemu dirimu.

Kumantapkan hati menerima pinanganmu.
Seperti mantapnya hatiku saat pertama kali menatap matamu.
Kulangkahkan kaki bersamamu mengarungi mahligai pernikahan.
Dimana suatu cinta suci dalam lindungan Illahi.

Aku tak pernah bermain dengan cinta.
Bagiku mencintai hanyalah untuk suamiku seorang.
Dan seseorang itu ternyata dirimu.
Aku benar-benar tak tahu apa yang akan terjadi
Jika saja itu bukan dirimu.

Selasa, 01 September 2015

Maafkan Bunda Sayang



Saat dirimu menangis, Bunda tak ada
Saat dirimu tertawa, Bunda tak ada
Saat dirimu bermain, Bunda tak ada

Kini dirimu tumbuh menjadi balita yang menggemaskan
Namun seringkali Bunda marah melihat aktifnya dirimu
Terkadang Bunda menyindir karena keterbatasan kata terucap dari bibir mungilmu
Mungkin dirimu hanya sedikit terlambat bicara
Karena terlalu aktif bergerak
Tapi Bunda terlalu sering memarahimu

Waktu Bunda terbatas mengasuhmu
Terlalu banyak Bunda habiskan waktu di luar rumah
Tapi itu bukan berarti Bunda tak sayang padamu
Anakku, maafkanlah Bunda

Bunda bilang “harus tidur siang”
Bunda bilang “tak boleh main air”
Bunda bilang “harus belajar bicara”
Apalagi Nak yang Bunda inginkan???
Pasti sudah menancap penuh dalam ingatanmu

Maafkan Bunda sayang

Ya Allah lindungilah anakku.
Jauhkanlah dari segala bahaya dan fitnah
Jadikanlah dia anak sholihah
Anak yang shidiq, amanah, fathonah

Ya Allah cukupkanlah rasa kasihku untuknya
Jadikanlah dirinya anak yang baik
Dan jadikanlah pula aku sebagai ibu yang baik baginya

Ya Allah…
Kabulkanlah doaku ini
Doa seorang hamba yang penuh dengan dosa
Doa seorang hamba yang sering melakukan kesalahan
Kabulkanlah doa hamba
Aamiin yaa Rabb

Teruntuk putriku Hasna Arifah Shafana
Bunda sayang Hasna
Hasna belajar yang banyak ya…biar cepet pinter
Maafkan Bunda juga ya sayang