Senin, 21 Desember 2015

Seandainya wanita itu adalah aku



Aku masih menyimpan rasa cemburu pada wanita cantik itu. Sekalipun tak ada alasan yang masuk akal untuk cemburu kepadanya. Wanita itu memang sangat cantik, tutur bahasanya halus bak bidadari. Tapi dirinya tak bisa dibandingkan denganku.

Aku memiliki seorang putri yang cantik. Punya keluarga yang bahagia. Punya suami yang super sabar dan baik hati. Lalu, buat apa aku cemburu kepadanya. Benar-benar membuang energy,bukan?

Tapi saat wanita cantik itu menatap perut buncit calon anak keduaku. Dadaku tiba-tiba terasa sesak. Seandainya saja wanita itu dulu menerima suamiku sebagai calon suaminya. Karena wanita itu lebih dulu mengenal laki-laki yang kini menjadi suamiku. Seandainya dia menerima laki-laki itu, mungkin akulah yang saat ini menatapnya iri.

Tapi ah, itu hanya khayalanku saja. Wanita cantik itu adalah temanku dan suamiku pun pernah mengatakan tidak tertarik padanya. Karena wanita cantik itu belum tentu mau menerimanya. Laki-laki yang kini menjadi suamiku itu berpikir bahwa lebih baik bersanding dengan wanita yang mau menerimanya apa adanya.

Dan akupun begitu, lebih baik menerima lelaki yang sudah pasti mau mendampingiku daripada terus bermimpi tentang lelaki-lelaki super tampan yang lain.

Cinta adalah soal waktu

Bukan soal ketampanan atau kecantikan

Tapi soal kesetiaan dan komitmen hidup bersama

Cinta adalah tentang kebiasaan

Biasa bersama yang akhirnya memunculkan rasa kagum

Kagum berubah menjadi rasa sayang

Cinta adalah hadiah dari Tuhan

Patutlah kita syukuri dan kita jaga kehadirannya

Selama-lamanya hingga di akhirat nanti

Selasa, 01 Desember 2015

Rahasia Allah



Hidup, Mati, Rezeki dan Jodoh adalah mutlak hak Allah. Kita tidak bisa memajukan atau mengundurkan kehidupan serta kematian. Bahkan kita tidak bisa memilih bagaimana nanti kita akan mati. Semua menjadi rahasia Allah yang telah tertulis dalam kitab Lauhul Mahfudz-Nya.

Seperti kejadian pagi ini. Mendapat kabar teman seperjuangan saat masih kuliah telah berpulang ke Rahmatullah. Rasanya antara percaya dan tidak percaya, usianya masih muda. Kedua anak laki-lakinya masih balita. Dan kemarin masih masuk kerja. Tapi pagi ini, beliau sudah tidak bisa berangkat ke kantor untuk selama-lamanya.

Berikut kutipan tulisan istri beliau dalam facebook, “Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun. Selamat jalan suamiku tercinta…aku akan selalu merindukanmu…jika Allah berkehendak lebih memilihmu di sisi-Nya aku ikhlas…terimakasih untuk semua cintamu untukku dan anak-anak…semoga Allah memberi tempat terbaik…I always love you…”

Cerita dari Ayah almarhum bahwa kemarin malam jam sepuluh almarhum baru pulang kantor langsung tidur, belum sempat ganti seragam kantor. Pukul 23.30 istri almarhum menelpon mengabarkan bahwa suaminya perlu dibawa ke rumah sakit. Seketika itu pula dibawa ke rumah sakit, namun rupanya Allah telah menentukan usia beliau hanya sampai 29 tahun. Serangan jantung yang tiba-tiba telah merenggut nyawanya.

Begitu dekatnya kita dengan kematian. Masih bisakah kita bersikap sombong seolah-olah dunia ini milik kita dan kita akan kekal selamanya. Ya Allah, lindungilah hati hamba dan orang-orang disekitar hamba dari sikap sombong. Lindungilah kami dari kemaksiatan dan kejahatan baik dari hati kami maupun dari ucapan tingkahlaku kami. Aamiin ya Rabb.

Jika mengingat tentang kematian hanya satu sebenarnya tujuan manusia diciptakan di bumi Allah ini yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Untuk selalu berbuat baik bagi manusia maupun sesame, bahkan pada lingkungan hidup juga. Nah jika dilihat kondisi sekarang dimana banyak manusia yang tidak takut berbuat dosa, apalagi menyakiti orang lain, dengan alasan kekurangan secara ekonomi rela meraup uang milik orang. Masya Allah. Kerusakan alam di mana-mana, penambangan baik untuk kepentingan pribadi atau kelompok. Membakar hutan hingga berhektar-hektar, mencemari sungai dan laut dengan limbah. Subhanallah. Tidakkah mereka sadar bahwa berkali-kali Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini.

Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Semoga kita mampu menjadi hamba-hamba yang selalu menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Aamiin.

Semoga tulisan ini mampu menyadarkanku dan juga orang-orang yang membacanya. Kematian itu rahasia Allah, oleh karena itu selalu berbuat baik dan selalu berada di jalan yang Allah ridhoi. Semoga kita termasuk umat yang selamat di dunia dan akhirat. Aamiin ya Allah.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.  Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali 'Imran : 185)

"Dimana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada dalam benteng  yang tinggi lagi kokoh,” (QS. An Nisaa' : 78)

“Maka apabila telah tiba waktu (yang ditentukan) bagi mereka, tidaklah mereka dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukannya." (QS. An Nahl : 61) 

"Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al Jumu'ah : 8)