Rabu, 07 Januari 2015

Bersyukurlah kepada Allah





 "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri ; dan barang siapa tidak bersyukur (kufur), maka sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji” (QS Luqman : 12)

Ketika mata terbuka usai tidur malam, Sudahkah kita membaca doa bangun tidur? Sudahkah kita bersyukur kepada-Nya? Apakah kita terlalu sibuk mempersiapkan diri sampai kita lupa akan ucapan Alhamdulillah.

Ketika mata masih bisa melihat senyuman istri dan anak kita, apakah pernah terlintas rasa syukur dalam hati atas nikmat berupa penglihatan. Atau malah kita terlalu sibuk menyuruh-nyuruh istri kita menyiapkan sarapan dan baju kerja, hingga kita lupa pada-Nya. Ataukah kita terlalu sibuk untuk menenangkan anak kita yang lari kian kemari hingga lupa atas Dirinya.

Ketika bibir masih bisa bicara, pernahkah kita mengucapkan terima kasih kepada istri yang telah menyiapkan sarapan dan pakaian kerja? Ataukah kita menganggap semua itu adalah kewajibannya yang tidaklah patut kita ucapkan terima kasih padanya. Lebih dari itu, lupakah kita bahwa Allah telah memberikan kita seorang bidadari yang sempurna. Yang mau menemani kita dalam suka ataupun duka. Ya, hanya Allahlah yang mengerti kesepian dalam hati kita, dan Dia juga yang telah mempertemukan kita dengan jodoh kita.

Ketika tangan masih bisa menyuapkan nasi ke mulut, apakah pernah tersadari betapa masih sempurnanya fungsi organ tubuh kita. Masihkah kita lupa pada-Nya yang memberi kita kesehatan. Jantung kita berdenyut teratur, paru-paru kita mampu berfungsi dengan baik, tangan dan kaki kita yang begitu sempurna. Semua nikmat itu tentunya pemberian dari-Nya. Sudahkah kita ingat atas Dirinya?

Lalu, ketika kaki melangkah keluar dari rumah menuju ke kantor. Di tiap persimpangan jalan kita jumpai para pengemis. Pernahkah kita bersyukur atas rezeki cukup yang diberikan Allah kepada kita. Tak perlu lah kita iri dengan tetangga yang memiliki rumah besar, tak perlu lah kita membenci tetangga yang memiliki mobil, tak perlu lah kita bermusuhan dengan tetangga hanya karena harta. Sadarkah bahwa semua yang kita miliki adalah pemberian Allah. Sudah bersyukurkah kita pada-Nya.

Ketika menginjakkan kaki di tempat kerja, kita melihat teman-teman kita dengan semangat bekerja. Sadarkah kita bahwa nikmat silaturrahim ini luar biasa hebatnya. Kita bisa saling membantu sesame teman. Kita bisa saling menguatkan, kita bisa saling menghargai. Apakah pernah terpikir bagaimana jika kita tidak punya teman. Tentunya sepi sekali rasanya dunia ini. Lalu, sudahkah kita bersyukur atas nikmat Allah ini?

Mengapa masih juga muncul rasa iri dan dengki??? Mengapa mesti berbuat tidak baik terhadap orang lain???
Bukankah Allah sangat baik terhadap kita dan seluruh makhluk-Nya. Tidakkah kita malu kepada-Nya saat berbuat kejahatan.
Mungkin rumput tetangga memang akan terlihat lebih hijau, tapi percayalah rezeki kita adalah yang terbaik dari-Nya. Tak usahlah kita mengotori hati kita dengan dosa. Berbuatlah baik dan bersyukurlah.

Ketika segala aktivitas telah dilakukan, saatnya menikmati malam dengan istirahat. Sudahkah kita merenungkan apa-apa saja perbuatan kita seharian tadi yang menyakiti hati orang lain? Sudahkah kita meminta maaf pada mereka? Sudahkah kita membaca istighfar sebelum tidur lalu membaca doa supaya Allah selalu melindungi kita.

Fabiayyi alaa irabbikumaa tukadzibaaan
“Nikmat Tuhan yang manakalah yang kamu dustakan?” (QS Ar Rahman)