Jumat, 19 Juni 2015

Kisah yang Mengguncang Bumi



(Dikutip dari “Chicken Soup untuk Remaja” by  Syaikh Abdullah Muhammad)

Seorang ibu ditinggal mati oleh suaminya di bulan awal kehamilannya. Padahal ia masih mempunyai seorang putri berusia 4 tahun. Dan ketika ia telah hampir melahirkan, ibu ini merasa Sang Penguasa langit dan bumi tidak lama lagi akan memanggilnya. Karena itu, ia berpesan kepada saudaranya untuk merawat putrid an bayinya yang baru lahir itu jika akhirnya ia meninggal dunia.

Ia tampaknya benar-benar merasakan firasat yang sangat kuat akan ajalnya yang semakin dekat. Dan benar saja, ketika ia masuk ke rumah sakit untuk menjalani proses operasi persalinan, malaikat maut dating menjemput tepat ketika Allah mengaruniakannya seorang anak. Setelah saudaranya menyelesaikan proses pemakamannya, ia pun kembali ke rumahnya bersama dengan putrid an bayinya yang baru saja lahir. Tanpa disangka, istrinya naik pitam. Sang istri menyuruhnya untuk memilih anatar dirinya atau kedua anak saudarinya itu.

Menghadapi hal itu, paman dari kedua anak malang itu pun –Naudzubillah- segera membawa mereka kembali ke pekuburan sang ibu di waktu malam. Ia membuka kuburan sang ibu dan meletakkan kedua anak itu disamping ibunya yang telah meninggal. Namun ketika ia akan meninggalkan anak-anak kecil itu, si putri yang berusia 4 tahun itu menangis. Ia menangis karena sangat takut dengan kondisi malam yang gelap. Ia belum pernah melihat malam segelap itu.

Sang paman pun segera memberinya sebuah mainan kecil dan mengatakan, “Engkau tidak perlu takut, karena ibumu sekarang akan mengurusmu jika ia menemukanmu ada di sampingnya”

Putri kecil itupun merasa tenang dengan penjelasan pamannya. Sang paman kemudian berkata, “Jika adik kecilmu menangis, berilah mainan ini padanya. Paman akan dating setiap hari menemuimu untuk membawakan makanan. Jadi engkau tenanglah untuk ibu dan adikmu”

Kemudian sang paman pun menutup kubur itu (kuburan di Mesir berbentuk seperti bangunan batu dengan pintu, sehingga jika ada orang hidup yang disimpan di dalamnya, maka ia masih bisa bernafas) dan pergi. Pada keesokan paginya, seorang penjaga kubur melintas di samping kuburan tersebut. Tiba-tiba ia mendengarkan suara tangisan seorang anak kecl dan bunyi mainan anak-anak dari dalam kubur. Ia sangat ketakutan dan segera lari kencang meninggalkan tempat itu. Keesokan harinya, ia kembali mendatangi tempat itu dan kembali mendengarkan suara-suara yang sama. Kembali dengan penuh rasa takut ia kebali meninggalkan tempat itu dan terus berpikir apa yang sebenarnya tengah terjadi.

Namun selama 15 hari lamanya, si penjaga kubur itu tidak pernah mendatangi tempat tersebut. Lalu, pada hari ke-15 ia pun kembali mendengarkan suara yang sama. Ia pun segera memanggil orang-orang dan beberapa pemuka agama. Bersama-sama mereka pergi ke kuburan tersebut, dan disana  mereka benar-benar mendengarkan suara tangisan dan mainan anak-anak. Mereka pun segera membuka kuburan tersebut.

Di saat itulah terjadi sebuah kejutan yang mengguncangkan semua orang. Seorang anak perempuan kecil dan anak bayi yang masih hidup. Keduanya berada di samping jasad ibu mereka yang sudah meninggal. Orang-orang itupun segera menyampaikan kejadian itu kepada polisi.

Ketika ditanya, anak kecil itupun menceritakan apa yang ia alami dan bagaimana pamannya memperlakukannya. Lalu mereka bertanya padanya, “Jadi bagaimana engkau menghabiskan waktu beberapa hari dan masih tetap hidup tanpa makanan atau minuman bersama adik bayimu?”

Ia pun menjawab, “Jika adikku menangis, aku memainkan mainan ini hingga ibuku bangun dari tempat tidurnya untuk menyusui adikku. Setelah itu ibuku tidur kembali. Dan jika aku merasa lapar, maka seorang paman yang tak kukenal berbaju putih dating memberiku makanan kemudian pergi. Kami bermalam disini, di rumah yang sangat luas, terang dan indah”

Lalu ketika kondisi jenazah itu ditanyakan kepada dokter, ia mengatakan bahwa jenazah wanita itu masih hangat persis seperti jika ia masih hidup. Padahal sudah berlalu 20 hari dari pemakamannya, subhanallah.
===
Maha Suci Allah, Laa haulaa walla quwwata illa billah…
Cerita yang sama seperti Siti Maryam, Ibunda Nabi Isa AS, mendapatkan makanan langsung dari Allah. Begitulah kuasa Allah terhadap hamba-Nya. Allah akan selalu menjaga hamba-hamba-Nya yang berhati suci yang selalu mengharap pada-Nya.

Saya selalu percaya, apapun bisa terjadi jika Allah menghendaki. Maha Besar Allah dengan segala keagungan-Nya. Allahu Akbar…

Senin, 08 Juni 2015

Merindukan Cahaya Islam




Ya Allah semoga cahaya Islam kembali menyinari bumi Eropa (99 Cahaya di langit Eropa, hal  203, novel by Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra)

Sebaris kata-kata dari Hanum Salsabiela Rais menyentakku. Membuatku gentar akan keajaiban islam yang telah terjadi beberapa abad di bumi Eropa. Subhanallah. Akupun merindukan cahaya islam itu.

Aku merindukan cahaya islam menyinari belahan bumi dunia. Menyinari seluruh kehidupan manusia. Khilafah islam yang berdiri tegak menjadi rahmat bagi penduduk dunia. Aku sangat merindukan itu. Dimana pengetahuan berkembang pesat, dan penemunya adalah kaum muslimin. Subhanallah, sungguh akan terasa indahnya hidup di dunia.

Aku merindukan aturan islam dan budaya islam menghampiri negeriku yang kini mulai berkiblat ke peradaban Barat. Negeriku yang kini berada di batas kekeringan akhlak karimah. Negeri yang mayoritas islam ternyata masih sibuk mengurusi riba yang berkedok bunga bank. Negeri yang mayoritas islam namun belum ada satupun hukum islam yang berlaku. Kejahatan yang selalu diwaspadai, pemimpin yang sebagian besar tidak mampu mengemban amanah, rakyat yang sebagian besar tidak memahami arti dosa. Masya Allah, sudah seburuk itukah negeriku.

Ya Allah berilah cahaya islam di negeriku. Negeri tempatku dilahirkan, negeri tempatku selama ini tinggal. Jadikanlah cahaya islam sebagai suatu pertanda kemenangan hati. Jangan Engkau lenakan kami dengan kehidupan dunia yang tidak ada habisnya. Jangan Engkau lenakan kami dengan kecanggihan teknologi tanpa sedikitpun mau meluangkan waktu untuk menuntut ilmu.

Islam itu harus cerdas, islam itu harus baik. Bukankah di dalam Al Quran dan Hadist telah disebutkan banyak pengetahuan. Tentang alam, tentang pemerintahan, tentang ilmu agama. Sungguh, semoga aku dan keluargaku selalu dimudahkan dalam menuntut ilmu.

Aku mengagumi kebesaran islam beberapa abad yang lalu. Aku pun akan selalu berdoa semoga islam juga mampu berjaya kembali. Melahirkan ilmuwan-ilmuwan islam, menjadikan cahaya di bumi Allah. Cahaya rahmatan lil alaamiin.

“Katakanlah: Adakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu”. "Katakanlah: Apakah sama orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu". (Az-Zumar:9)

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Mujadilah : 11)

Laa ilaahaa illallah…




Adakah yang bisa mengatakan padaku…ini bukan gereja…ini masjid (99 Cahaya di Langit Eropa hal 262, novel by Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra)



Mezquita, nama bangunan yang berdiri di Cordoba. Setelah melihat film dan membaca novelnya, masih juga aku menitikkan airmata. Cahaya islam yang pernah menyinari Cordoba kini telah pudar. Masjid itu kini menjadi sebuah gereja. Meski pada mihrab masih ada tulisan dari ukiran paling utuh. Tulisan “Allah” dan “Muhammad”. Sementara kaligrafi yang lain sudah tidak utuh lagi karena terpaksa dihapuskan.

Subhanallah, semoga aku bisa mengunjungi Mezquita, tempat dimana dulu sumber pengetahuan berasal, Cordoba. Mengagumi para pendahulu kami yang mampu membuat bangunan semegah itu untuk beribadah kepada Allah. Mengagumi ilmu pengetahuan dan arsitektur yang menjadikannya rumah ibadah yang begitu indah.

Subhanallah, Mahasuci Allah dengan segala kebesaran-Nya. Islam, kami merindukanmu kembali menjadi cahaya bagi seluruh alam. Menerangi tiap jiwa dengan cahaya iman kepada Allah. 

Kalau sudah rezeki pasti akan datang




 Rabbi habli minas shalihin…rabbi habli minas shalihin…rabbi habli minas shalihin…

Hidup, mati, jodoh dan rezeki adalah mutlak pemberian dari Allah, yang harus kita lakukan adalah ikhtiar dan tawakal dalam menghadapinya. Seperti kejadian dua bulan yang lalu, aku kehilangan janin yang ada dalam rahimku. Insya Allah akan diberikan ganti seorang anak yang lebih shalih untukku. Hingga beberapa hari yang lalu aku melakukan test pack yang hasilnya ada dua garis, di mana salah satu garisnya terlihat samar.

Insya Allah diberi amanah untuk memiliki putra. Semoga Allah memudahkan proses kehamilan hingga persalinan nanti dan semoga Allah menganugerahkan anak yang sholeh kepada kami.

Sebelum test pack aku sempat bermimpi seorang dokter mengabariku bahwa rahimku telah terisi. Saat aku terbangun dan melakukan test kehamilan ternyata hasilnya ada dua garis merah. Well, positif. Namun aku belum melakukan cek resmi ke dokter kandungan. Tapi yang pasti, kalau sudah rezeki pasti akan datang.

Allaahummahfazh waladii maa daama fii bathnii wasyfihi anta syafin laa syifaa’a illaa syifaa uka syifaa un laa yughaadiru saqama
Allaahumma shawwirhu fii bathnii shuuratan hasanatan wa tsabbit qalbaha iimaanan bika wa birasuulika
Allaahumma akhrijhu min bathnii waqta wilaadatii sahlan wa tasliiman
Allaahummaj’alhu shahiihan kaamilan wa ‘aaqilan haadziqan ‘aaliman ‘aamilan
Allaahumma thawwil ‘umrahu wa shahhih jasadahu wa hassin khuluquhu wa afshih lisaanahu wa ahsin shuuratahu liqiraa’atilhadiitsi wal qur’aani bibarakati muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin


“ Berilah makan buah kurma kepada istri-istrimu yang sedang hamil. Karena sekiranya wanita hamil itu memakan buah kurma, niscaya anak yang lahir kelak akan menjadi anak yang penyabar, bersopan santun serta cerdas. Sesungguhnya makanan Siti Maryam tatkala melahirkan Nabi Isa AS adalah buah kurma. Sekiranya Allah menjadikan suatu buah yang lebih baik daripada buah kurma, Allah telah memberi makan buah itu kepada Siti Maryam “ (HR Al Bukhari)