Senin, 29 April 2013

Menunggu Kelahiran Buah Hati (36 minggu)




Sekarang bagaimana, aku semakin merasa cemas. Berat badan janinku naik 0.7 kg hanya dalam waktu 2 minggu. Dan sekarang berat badan janinku 2,79 kg, padahal usia kandunganku baru 36 minggu. Harus diet, komentar dr Syariah melihat perkembangan pesat bayi dalam kandunganku. Padahal berat badanku hanya naik 0.5 kg, dari 58.8 kg menjadi 59.3 kg. tekanan darahku normal 100/70.

Suamiku sendiri mendapat ancaman untuk ketat mengawasi dietku. Tak ada lagi susu ibu hamil di pagi hari. Tak ada lagi cemilan roti tawar selai strawberry. Tak boleh lagi makan coklat, tak boleh makan es krim. Tak ada makanan yang manis-manis. Sementara rasa laparku mulai tak kenal waktu, aku harus diet. Benar-benar sesuatu!!!

27 April 2013, usia kandunganku tepat Sembilan bulan. Dan air ketuban sudah mulai keruh akibat mngelupasnya lemak tubuh dari kulit bayiku. Dr Syarifah mengatakan bahwa jika sampai tanggal 16 Mei 2013 belum ada kontraksi maka beliau akan memberikan obat kontraksi. Semoga Allah memudahkan proses persalinan anak pertamaku, menjadikan proses persalinan normal, sehat dan selamat baik ibu maupun bayinya, aamiin yaa Rabb.

Yaa Allah, dengan segenap tidak berdayaku, aku  memohon kepada-Mu
Dengan segala kerendahan yang ada di diriku, aku meminta pertolongan-Mu
Berikanlah kesehatan dan keselamatan bagi bayi yang hamba kandung ini
Jadikanlah dia anak sholeh-sholehah
Taat pada Allah dan Rasul
Berbakti kepada kedua orangtua
Sehat dan sempurna jasmani serta rohaninya
Mudahkanlah bagi hamba melahirkan bayi ini secara normal dengan sehat dan selamat.

Yaa Allah kabulkanlah doa hamba ini
Rabbana Aatiina fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah
Waqiinaa adza bannaar…
Aamiin yaa Rabb…



Kamis, 25 April 2013

Perjuangan Seorang Suami




Pagi ini aku mendengar pernyataan seorang suami yang sedang mengambil laundry bajunya. “Saya taruh baju saya di laundry karena kasihan istri saya sedang hamil dua bulan.”

Tertegun oleh pernyataan laki-laki tersebut, aku jadi ingat peristiwa tiga hari yang lalu.  Tepatnya senin malam. Badanku yang rupanya terindikasi terkena flu, batuk dan pilek ini merasa begitu capek sepulang kerja. Akibatnya tumpukan baju di mesin cuci terabaikan begitu saja. Dengan telaten suamiku mencuci dan menjemur baju-baju tersebut. Sebenarnya cuci baju aku lakukan tiap hari Sabtu dan minggunya sudah bisa aku setrika. Namun karena sabtu minggu ada tukang bangunan yang akan membuat kamar tidur untuk calon buah hati kami, terpaksa segala hal yang merepotkan aku tunda di hari kerja, termasuk mencuci baju.

Sebelum mencuci pakaian, suamiku sempat membersihkan piring dan gelas kotor bekas sarapan tadi pagi. Tak lupa dia menatanya dengan rapi di rak.

Usai menjemur pakaian, suamiku mendapatiku sedang tidur. Dengan lembut dia membangunkanku  yang malam itu belum makan malam. Akhirnya kami baru keluar rumah pukul Sembilan malam. Suamiku mengajakku makan di roti bakar 88. Biasanya disitu disediakan steak, namun ternyata karena sudah larut malam menu yang ada tinggal mie dan roti. Aku memilih roti bakar coklat susu dan teh manis, sementara itu suamiku makan mie goreng jumbo plus telur serta es milo. Untuk menu sederhana itu suamiku membayar 28 ribu. Sempat dia bercanda kalau makan mie goreng di rumah harganya gratis. Aku tersenyum malu.

Jujur aku malu dengan perlakuan suamiku yang begitu manis padaku. Dia dalam kondisi apapun selalu berusaha memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami, tapi apa yang aku lakukan. Bahkan memasak untuk makan malam pun tidak pernah. Sementara itu, gara-gara aku, suamiku harus bersabar di tengah kemacetan karena mesti pulang pergi ke kantor membawa mobil.

Meskipun aku tahu, dia begitu bahagia menantikan kehadiran buah hati pertama kami. Namun terkadang aku menilai diriku terlalu manja. Dan dia adalah laki-laki yang paling sabar yang pernah kutemui. Allah telah memberiku seorang pendamping yang begitu sempurna.

Yaa Allah, berikan perlindungan pada suamiku tercinta.
Lindungilah dia dari segala bahaya, zina dan fitnah.
Jadikanlah dia imam terbaik di keluarga kami.
Limpahilah keluarga kami dengan rahmat dan kasihmu.
Mudahkanlah bagi kami menjadi keluarga sakinah mawadah warahmah.
Satukanlah kami dalam suka maupun dalam duka.
Yaa Allah, kabulkanlah doaku.
Aamiin…

Peluk cium untuk suamiku tercinta, I love u ….

Senin, 15 April 2013

Menunggu Kelahiran Buah Hati (34 minggu)



Tanggal 13 April 2013 periksa ke dr Syarifah. Tekanan darahku 120/70 (normal), berat badanku 58.80 kg, berat bayiku sekitar 2.1 kg.  Alhamdulillah semua pemeriksaan berjalan lancar. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam proses persalinan nanti, sehingga aku dan si buah hati sehat dan selamat.

Usai periksa, ada seminar tanda-tanda persalinan oleh dr Ady. Alhamdulillah juga dapat doorprize bungkusan kado kecil, yang ternyata isinya gelas prenagen, hehe.

Pukul 11.00 WIB senam hamil baru dimulai. Ini sudah keempat kalinya aku senam hamil. Rasanya menyenangkan, berkumpul dengan teman-teman yang gendut (karena hamil lebih dari 37 minggu).

Senam selesai sekitar pukul setengah satu siang. Setelah sholat dhuhur kami meluncur ke Bengkel Resmi Nissan Cimone untuk pemeriksaan rutin kendaraan. Ternyata banyak part yang butuh diganti. Alhasil dalam pemeriksaan kali ini membutuhkan dana sekitar 1.2 juta. Dan part yang lain yang belum diganti, diperkirakan masih 3 juta lebih. Subhanallah….

Teruntuk anakku yang sholeh-sholehah…
Sehat-sehat ya dalam kandungan bunda.
Anak cerdas kebanggan ayah dan bunda.
Semoga Allah selalu memberkahi.
Aamiin.


Inilah alasannya mengapa aku menangis kemarin


 Hati ini masih menyimpan kenangan pahit itu.
Disaat airmata menjadi teman di setiap waktu.
Mereka tak pernah peduli.
Dan takkan peduli.

Karena itu aku marah padamu.
Karena itu airmataku mengalir kemarin.
Karena aku tak ingin kisah sedih itu berulang.
Karena aku hanya ingin ketenangan.

Mengertilah suamiku,
Pahitnya kisah lalu itu masih sangat membekas.
Masih menyisakan genangan airmata.
Masih terasa begitu rentan diriku.

Mengertilah suamiku,
Aku tak pernah meminta lebih.
Aku hanya ingin kau peduli.
Dan mampu memahami ketakutanku.

Maafkan aku yang menangis.
Maafkan aku yang tak bisa membendung amarahku.
Maafkan aku jika itu membuatmu marah.
Aku hanya masih trauma dengan kisah lalu.
Aku tak ingin semua itu terulang kembali.
Aku ingin anak-anakku hidup dengan tawa bahagia.

Mungkin kau tak pernah merasakan.
Kepedihan kisah yang aku alami.
Namun kumohon, mengertilah.
Aku hanya ingin kau memahami.
Aku tak mau mengganggu dan tak mau diganggu.
Sekarang ataupun nanti.

Jumat, 12 April 2013

Cinta Sejati



Manakala hati menggeliat mengusik renungan
Mengulang kenangan saat cinta menemui cinta
Suara sang malam dan siang seakan berlagu
Dapat aku dengar rindumu memanggil namaku

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Aku tak pernah pergi, selalu ada di hatimu
Kau tak pernah jauh, selalu ada di dalam hatiku
Sukmaku berteriak, menegaskan ku cinta padamu
Terima kasih pada maha cinta menyatukan kita

Saat aku tak lagi di sisimu
Ku tunggu kau di keabadian

Cinta kita melukiskan sejarah
Menggelarkan cerita penuh suka cita
Sehingga siapa pun insan Tuhan Pasti tahu cinta kita sejati

Lembah yang berwarna
Membentuk melekuk memeluk kita
Dua jiwa yang melebur jadi satu
Dalam kesunyian cinta

Lirik lagu “Cinta Sejati” yang disenandungkan oleh Bunga Citra Lestari dalam sountrack film “Habibie dan Ainun” berkumandang dari radio di Grand Livina.

“Itu lagunya siapa sih Dek?” tanya suamiku.
“Lagunya BCL, Ost-nya Habibie Ainun” jawabku.
“Ooo…”
“Masa’ lupa toh Sayang, liriknya bagus ya”

Seperti mentari pagi, hadirmu dalam kehidupanku.
Seperti langit jingga yang mengiringi terbitnya sang matahari.
Itulah cinta yang kauberikan untukku, sangat indah.
Bahkan, masih belum bisa aku percaya telah menemukanmu.
Sebuah cinta terindah untukku.

Sekian lama menunggu dalam penuh pengharapan.
Berharap keajaiban atas hadirnya cinta di hidupku.
Dan dirimulah jawaban atas segala doaku.

Inilah detik ketika cinta bertemu cinta.
Kesucian hati tanpa ada cinta semu.
Bersatu dalam pengharapan ridho Allah.
Membangun keluarga sakinah mawadah warahmah.

Setiap malam, seakan bintang tersenyum pada kita.
Melantunkan lagu cinta tak terhenti.
Kesabaran dan senyumanmu menentramkan hati.
Dan cintamu meluluhkan setiap keangkuhanku.
Selalu peluk aku dalam kasihmu.
Selalu doakan aku menjadi bidadari terindah bagimu, suamiku tercinta.
Semoga cinta kita selalu mendapat ridho Allah, Aamiin.

Lelaki yang berada disampingku mencium pipiku.
“Sayang, sudah sampai rumah nih, pulas amat tidurnya” kata suamiku.
Ternyata aku tertidur saat perjalanan dari kantor menuju rumah. Kulihat rumah mungil kami di hadapanku.
“Alhamdulillah” ucapku seraya membuka pintu mobil.