Tentang Hilal
Hilal menatap langit malam yang menyugukan gugusan bintang. Entah
mengapa hatinya galau. Usianya 32 tahun adalah usia yang terhitung sudah cukup
umur untuk menikah. Namun keputusannya untuk merantau ke Banjarmasin telah
melenyapkan bidadari yang diimpikannya. Masih teringat jelas pertemuannya dengan
bidadarinya itu. Satu setengah tahun yang lalu, Hilal menemui Rara di Jakarta.
“Bagaimana Ra? Bukankah Jakarta dan Banjarmasin tidaklah
terlalu jauh bila naik pesawat terbang” ucap Hilal menatap wanita di depannya.
“Tapi Rara ingin selalu dekat dengan suami” ucap Rara.
“Nanti kalau liburan sekolah kan aku bisa lama liburan di
Jakarta”
“Entahlah Mas, aku masih belum bisa membayangkan jauh dari
suamiku”
“Jadi aku tidak bisa melamar kamu?”
“Maafkan Rara, Mas. Rara memang sedang mencari jodoh. Tapi Rara merasa berat menerima pinangan
Mas Hilal”
“Sebenarnya juga aku enggan untuk pergi ke Kalimantan, namun
aku harus mencari penghidupan yang lebih layak”
“Sekali lagi maafkan Rara, Mas”
“Semoga Rara segera menemukan jodoh seperti yang Rara inginkan.
Tapi kalau Rara berubah pikiran, Rara bisa menghubungiku kapan saja. Insya
Allah keluargaku siap untuk meminang Rara”
“Terima kasih atas pengertiannya Mas”
Bagaimana Hilal bisa melupakan sosok anggun yang selama ini
menari di pikirannya. Toh, selama ini dia berganti-ganti pekerjaan agar
pendapatannya minimal sama dengan wanita bernama lengkap Rara Aditya Putri ini.
Rara tetap tidak berubah meskipun dia telah terkena hawa metropolitan Jakarta. Bahkan
dia tampak semakin tangguh di kota penuh polusi ini. Rara yang tidak pernah
mengikatkan diri pada cinta seorang adam, tampak tangguh meskipun jodoh yang
dinantinya belum juga datang.
Hilal membuka kembali sms terakhir yang dikirim Rara
kepadanya.
Alhamdulillah, telah
dilaksanakannya akad nikah Rara Aditya Putri dan Asyam Alhabsyi pada 20 Mei
2012, semoga berkah dan rahmat Allah selalu menyertai kami.
“Apa kabarmu
sekarang Rara” pikir Hilal, “Bahagiakah kamu bersama lelaki yang bernama Asyam
ini?”
Ingin rasanya Hilal menulis sms ke Rara, namun selalu
diurungkannya niat itu.
Tentang Wahyu
Wahyu menatap wanita halal yang ada di hadapannya. Dua hari
yang lalu, tepatnya 25 Februari 2013 dia menikah dengan seorang wanita manis
bernama Aisyah Almira. Kini dia dan
istrinya sedang berada dalam indahnya asmara. Apalagi dia dan istrinya masih
cuti kerja. Terasa begitu indahnya, pengantin baru. Pacaran setelah menikah
dengan wanita yang baru dikenalnya sebulan lalu.
Masih teringat jelas saat dia meminta murobbinya untuk
mencarikan jodoh baginya. Setelah hampir dua tahun bekerja di Jakarta, kini
hatinya baru mantap untuk melangkah ke arah pernikahan. Tak berapa lama, gayung
bersambut, wanita dengan ketulusan hati akhirnya mau menerima pinangannya. Lewat
serangkaian ta’aruf, kini wanita itu resmi menjadi istrinya. Wanita yang mau
menerima apa adanya dirinya, meskipun statusnya masih merupakan pegawai
outsourcing di Kementrian Pendidikan.
Entah mengapa tiba-tiba berkelebat paras Rara dalam
benaknya. Rara, wanita yang dikenalnya saat masih di kampus. Setahun yang lalu,
wanita ini sempat menawarkan untuk ta’aruf dengannya. Namun saat itu hatinya
belum mantap melangkah ke arah pernikahan. Apalagi wanita luar biasa bernama
Rara ini membuat hati Wahyu menciut.
Tentang Agung
Tiga bulan sudah usia pernikahannya dengan Vita Anggraeni,
wanita yang dulu sekantor dengannya. Tiga bulan sudah mereka hidup di sebuah
kontrakan kecil di Jakarta. Kesibukannya di tempat kerja yang baru terkadang
membuatnya jarang menemani istri tercinta. Namun Vita, wanita yang sebaya
dengannya itu Nampak sabar dengan segala tingkah lakunya.
Sebelum Vita hadir dalam kehidupannya, memang ada seorang
wanita yang kerap menjadi pujaannya. Rara, wanita yang usianya setahun di bawah
Agung, wanita tangguh nan mandiri yang pernah dikenalnya. Namun juga merupakan
wanita yang pernah disakitinya. Wanita yang dia tinggalkan, meskipun wanita itu
sangat mengharap kehadirannya untuk menjadi pendamping hidup. Entah bagaimana
kabar wanita ini.
Tentang Rara
Entah mengapa Rara tiba-tiba teringat akan kawan lamanya,
Raden Hadi Wahyuono. Lelaki yang sabar dan sederhana di matanya. Rara pun
kembali menelusuri profil Wahyu di facebook. Rara tersenyum saat menatap pada
layar monitor komputernya tertulis bahwa Wahyu
has got married at February, 25th 2013. “Siapa wanita beruntung
yang menjadi istri Wahyu” pikir Rara.
Kringgg…. Hp Rara berdering, sebuah sms diterima.
“Assalamualaikum, apa kabar Rara?”
Sebuah sms dari Ahmad Hilal, kawan lamanya.
Belum sempat Rara menjawab sms Hilal, tertera dalam layar
Hp-nya. Called : Agung Prakoso
Cinta mungkin bisa
memilih.
Namun jodoh adalah
mutlak hak Sang Pencipta.
Jalan yang ada tidak
untuk disesali.
Mungkin itu hanya akan
menjadi kisah lama.
Suatu ketika cerita
itu akan hadir kembali.
Namun itu hanya sebuah
cerita.
Hanya Allah yang tahu
apa yang terbaik bagi hamba-Nya.