Cinta suci Zahrana, Film bioskop yang dibuat berdasarkan
Novel Takbir Cinta Zahrana oleh Habiburrahman El Shirazy ini mengisahkan
seorang wanita berpendidikan tinggi yang susah menemukan jodohnya. Wanita lulusan
teknik sipil UGM dan ITB ini mengalami banyak cobaan sebelum akhirnya bertemu
dengan jodohnya.
Beberapa bulan yang lalu, aku membaca kisah itu dengan
linangan airmata. Merasa tersentuh oleh kisahnya yang tak jauh berbeda
denganku. Wanita lulusan fakultas teknik yang cukup mapan dengan bekerja di
BUMN. Dulu, aku selalu dihantui cerita takbir cinta Zahrana. Sampai akhirnya,
aku berpikir mungkin kiranya aku menerima apa adanya lelaki yang menginginkanku
sebagai isterinya. Bukan malah mencari sosok yang sempurna untuk mendampingi
hidupku.
Sekian banyak kisah yang membuatku terluka, terkadang
membuatku takut untuk melangkah. Sama seperti yang dialami Zahrana, aku hanya
bisa mermunajat pada Allah di tengah kesunyian malam. Bahkan, aku mesti rela
melihat Bapak, yang menangis karena aku yang belum menemukan jodohku. Benarkah jodoh
itu harus dicari? Apa yang bisa membuat hati kita yakin bahwa dia, adalah jodoh
yang Allah kirimkan untuk kita?
Inilah yang ingin aku ceritakan. Tentang perasaanku yang
tiba-tiba saja muncul saat pertama bertemu dengannya. Awalnya, aku memang
sering berdoa untuk dipertemukan dengan jodoh dan meminta Allah memantapkan
hatinya untuk menikahiku. Dan Allah tentu saja sangat menepati janjinya yaitu
berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kukabulkan. Subhanallah, hanya butuh waktu dua
bulan untuk persiapan pernikahan. Itupun dikarenakan pihak keluarga kami yang
menolak pesta diselenggarakan dengan sederhana.
Kemelut yang dialami Zahrana, mungkin tidak hanya menimpa
diriku. Namun banyak akhwat lainnya yang mengalaminya. Aku, yang tidak pernah
mengenal pacaran memang sangat menjaga diri. Jangankan untuk bersikap terbuka
terhadap kaum adam, kepada kaum hawa saja aku terkesan tertutup. Masih teringat
jelas bagaimana usahaku untuk ta’aruf dengan lelaki pilihan murobbi. Bulan demi
bulan lelaki yang dijanjikan itu belum juga datang, seiring berjalannya waktu
tentu saja bertambah pula usiaku. Ini sangat membuat sesak di hati.
Dua hari yang lalu, suamiku ingin sekali menonton film
tersebut denganku. Sempat kutolak, karena aku mungkin bisa menangis dibuatnya. Namun
dia masih penasaran dengan film tersebut.
Satu hal yang pasti, semua ini berjalan seperti mimpi. Antara
aku dan suamiku yang sangat percaya dengan kebesaran Allah. Wanita yang baik
untuk lelaki yang baik, itu janji Allah dalam surat Annuur ayat 26. Semoga Allah
senantiasa melindungi kami berdua dari bahaya zina dan fitnah. Semoga Allah
senantiasa mempertebal rasa cinta diantara kami. Semoga Allah memberikan putra-putri
sholeh sholehah bagi kami. Aamin yaa Rabb.
Aku bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang Allah
berikan. semoga Allah selalu merahmati dan memberkahi kita semua.