Kamis, 09 Agustus 2012

Sebuah Doa




Entah terbuat dari apa hatinya. Setiap apa yang terucap dari bibirnya seperti air yang menyiram api emosiku.
Ini kedua kalinya aku mendapat mens setelah pernikahanku hampir tiga bulan yang lalu. Entah mengapa perasaanku teramat pedih. Mungkin aku kurang bersabar menantikan rezeki dari Allah, tapi yang jelas aku merasa kecewa. Di tengah kecewaku, suamiku menghibur dengan mengatakan bahwa kami kurang berdoa. Rasanya tangisku ingin tumpah begitu saja.

Audzubillahiminasy syaithonirrajim, bismillahirrahmanirrahim …..
Allahumma sholli alaa sayyidina Muhammad wa alaa alii sayyidina Muhammad
Ya Allah, ampunilah segala khilafku
Rasanya ingin sekali kupeluk ibu dan menangis di pangkuannya
Ya Allah, ampunilah segala khilafku
Dengan ketidaksabaranku untuk kehadiran momongan dalam kehidupan rumah tanggaku
Ya Allah, ampunilah aku
Atas ketidaksabaranku untuk menghadapi suamiku

Ya Allah, karuniakanlah kepada kami putra putrid sholeh sholehah
Yang taat pada Allah dan Rasul
Yang berbakti kepada orang tua
Shidiq Amanah Fathonah
Yang kelak menjadi pemimpin yang menjunjung tinggi agama islam berdasarkan syariah yang dibawa Nabi Muhammad SAW.
Ya Allah, ridhoilah kami menerima amanahmu
Menjadi orangtua yang mampu menjadi panutan
Menjadi orangtua yang baik dan berakhlak karimah
Menjadi orangtua yang adil
Ya Allah, karuniakanlah yang terbaik bagi kami
Lindungilah kami dari segala zina dan fitnah
Jadikanlah kami keluarga sakinah mawadah warahmah
Ya Allah, berikanlah yang terbaik bagi kami
Kuatkanlah iman dan islam kami
Teguhkanlah hati kami di jalan menuju surga-Mu
Ya Allah, kabulkanlah doa kami
Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah, wa fil akhirati hasanah waqinaa adza bannaar
Amiin Yaa Rabbal Alaamiin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar