Kamis, 15 Agustus 2013

Cerita Tentang Kehadiranmu



Tanggal 14 Mei 2013, kedua orangtuaku tiba di Jakarta. Mereka tiba untuk mendampingiku saat persalinan. Alhasil, mulai tanggal tersebut aku mengajukan cuti.

Tanggal 15 Mei 2013, ada flek darah keluar. Ini menandakan buah hatiku akan segera lahir dari rahimku. Namun kontraksinya masih jarang terasa.

Tanggal 16 Mei 2013, mulai terasa kontraksi namun dalam sepuluh menit hanya sekali kontraksi.

Tanggal 17 Mei 2013, pukul dua dini hari. Aku, suami, dan kedua orangtuaku melaju ke RS Hermina Daan Mogot. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam, aku sudah pembukaan dua. Awalnya aku mau pulang dulu, tapi pihak rumah sakit menahan kami.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, namun aku masih pembukaan tiga. Suamiku pun masih bekerja ke kantor sekalian mengurus surat jaminan Perusahaan. Aku sendiri heran mengapa aku belum juga melahirkan, karena feeling-ku bayiku akan lahir hari ini, hari Jumat legi.

Pukul 15.00 WIB dr Syarifah datang memeriksa. Dari perut bayiku sudah masuk ke panggul. Namun saat dilakukan pemeriksaan dalam, kepala bayiku masih jauh masuk ke dalam. Dokter tersebut mengatakan panggulku sempit. Hal yang selama ini aku khawatirkan terjadi. Dua puluh enam tahun yang lalu, ibuku melahirkanku dengan cara Caesar. Dan hari ini aku pun divonis Caesar. Aku menunggu keputusan suamiku.

Pukul 15.30 WIB suamiku datang membawa surat jaminan dari kantorku. Saat itu juga aku menyuruh suamiku untuk menemui dr Syarifah. Pukul 16.00 WIB mulai dipersiapkan peralatan untuk Caesar. Sampai akhirnya bayiku lahir pukul 16.45 WIB. Hari lahir bayiku ternyata sama dengan hari lahirku yaitu Jumat legi. Bayi perempuan dengan berat 2.925 kg pun lahir dengan sehat. Bayi berkulit putih itu tampak cantik dengan selimut warna pink.

Tak berapa lama setelah Caesar aku dibawa ke ruang pemulihan. Karena kedinginan, aku diberi selimut penghangat. Sementara itu suamiku meng-adzani putrid kecil kami. Setelah kondisi suhu tubuhku normal, aku dan bayiku mulai IMD. Rupanya bayi yang kehausan setelah menangis cukup kencang itu melahap habis ASI pertamanya.

Hari ini, hari keempat aku meninggalkan putri kecilku di rumah bersama kedua orangtuaku. Rasanya tidak tega melihatnya mengulurkan tangan kaki ketika aku berangkat kerja. Rasanya hati tersayat ketika pulang kantor dia mancariku, meminta gendong, minum ASI sambil mengoceh, sesekali menangis dengan mengeluarkan airmata. Mulai usia dua bulan bayiku sudah bisa mengoceh. Bahkan tiga hari setelah kelahirannya dia sudah bisa meng-emut tangannya. Saat ini si kecil juga tidak mau mengompol, jika akan pipis dia akan menangis seraya meregangkan tangan kakinya, lalu ibuku membawanya ke kamar mandi dan dengan segera putri kecilku ini pipis.

Dari bayi, putri kecilku ini risih jika buang air besar. Otomatis bidan bayi selalu mengganti pampers saat bayiku menangis kencang. Apalagi tangisannya bisa membuat bayi lain terbangun dari tidur mereka.  Sungguh bersyukur, mendapatkan anak yang cerdas. Ibuku bilang kalau bayiku ini sangat mirip denganku. Wah, jadi tidak sabar melihat kelakuan-kelakuan lucunya saat TK. Perlu dicatat saat TK aku sudah bisa menulis huruf latin, membaca Koran dengan lancar, membaca juz amma, hafal perkalian, bisa penambahan dan pengurangan.

Teruntuk Hasna Arifah Shafana
Perempuan Cantik, Berilmu, dan Sholehah.
Semoga Allah selalu melindungimu, menjadikanmu hamba-Nya yang bertaqwa.
Semoga menjadi anak sholehah, shidiq, amanah, fathonah.
Semoga dimudahkan rezeki dan jodohnya.
Aamiin yaa Rabbal Alamiin.

Ya Allah terima kasih atas keluarga kecil bahagia ini. Engkau berikan padaku suami yang sholeh dan sabar. Engkau berikan putri yang cerdas. Ya Allah terima kasih atas segalanya. Alhamdulillahirabbil Alamiin.