Tanggal 14 Mei 2013, kedua orangtuaku tiba di Jakarta.
Mereka tiba untuk mendampingiku saat persalinan. Alhasil, mulai tanggal
tersebut aku mengajukan cuti.
Tanggal 15 Mei 2013, ada flek darah keluar. Ini menandakan
buah hatiku akan segera lahir dari rahimku. Namun kontraksinya masih jarang
terasa.
Tanggal 16 Mei 2013, mulai terasa kontraksi namun dalam
sepuluh menit hanya sekali kontraksi.
Tanggal 17 Mei 2013, pukul dua dini hari. Aku, suami, dan
kedua orangtuaku melaju ke RS Hermina Daan Mogot. Setelah dilakukan pemeriksaan
dalam, aku sudah pembukaan dua. Awalnya aku mau pulang dulu, tapi pihak rumah
sakit menahan kami.
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang, namun aku masih
pembukaan tiga. Suamiku pun masih bekerja ke kantor sekalian mengurus surat
jaminan Perusahaan. Aku sendiri heran mengapa aku belum juga melahirkan, karena
feeling-ku bayiku akan lahir hari
ini, hari Jumat legi.
Pukul 15.00 WIB dr Syarifah datang memeriksa. Dari perut
bayiku sudah masuk ke panggul. Namun saat dilakukan pemeriksaan dalam, kepala
bayiku masih jauh masuk ke dalam. Dokter tersebut mengatakan panggulku sempit.
Hal yang selama ini aku khawatirkan terjadi. Dua puluh enam tahun yang lalu,
ibuku melahirkanku dengan cara Caesar. Dan hari ini aku pun divonis Caesar. Aku
menunggu keputusan suamiku.
Pukul 15.30 WIB suamiku datang membawa surat jaminan dari
kantorku. Saat itu juga aku menyuruh suamiku untuk menemui dr Syarifah. Pukul
16.00 WIB mulai dipersiapkan peralatan untuk Caesar. Sampai akhirnya bayiku
lahir pukul 16.45 WIB. Hari lahir bayiku ternyata sama dengan hari lahirku
yaitu Jumat legi. Bayi perempuan dengan berat 2.925 kg pun lahir dengan sehat.
Bayi berkulit putih itu tampak cantik dengan selimut warna pink.
Tak berapa lama setelah Caesar aku dibawa ke ruang
pemulihan. Karena kedinginan, aku diberi selimut penghangat. Sementara itu
suamiku meng-adzani putrid kecil kami. Setelah kondisi suhu tubuhku normal, aku
dan bayiku mulai IMD. Rupanya bayi yang kehausan setelah menangis cukup kencang
itu melahap habis ASI pertamanya.
Hari ini, hari keempat aku meninggalkan putri kecilku di
rumah bersama kedua orangtuaku. Rasanya tidak tega melihatnya mengulurkan
tangan kaki ketika aku berangkat kerja. Rasanya hati tersayat ketika pulang
kantor dia mancariku, meminta gendong, minum ASI sambil mengoceh, sesekali
menangis dengan mengeluarkan airmata. Mulai usia dua bulan bayiku sudah bisa
mengoceh. Bahkan tiga hari setelah kelahirannya dia sudah bisa meng-emut tangannya. Saat ini si kecil juga
tidak mau mengompol, jika akan pipis dia akan menangis seraya meregangkan
tangan kakinya, lalu ibuku membawanya ke kamar mandi dan dengan segera putri
kecilku ini pipis.
Dari bayi, putri kecilku ini risih jika buang air besar.
Otomatis bidan bayi selalu mengganti pampers saat bayiku menangis kencang.
Apalagi tangisannya bisa membuat bayi lain terbangun dari tidur mereka. Sungguh bersyukur, mendapatkan anak yang
cerdas. Ibuku bilang kalau bayiku ini sangat mirip denganku. Wah, jadi tidak
sabar melihat kelakuan-kelakuan lucunya saat TK. Perlu dicatat saat TK aku
sudah bisa menulis huruf latin, membaca Koran dengan lancar, membaca juz amma,
hafal perkalian, bisa penambahan dan pengurangan.
Teruntuk Hasna Arifah Shafana
Perempuan Cantik,
Berilmu, dan Sholehah.
Semoga Allah selalu
melindungimu, menjadikanmu hamba-Nya yang bertaqwa.
Semoga menjadi anak
sholehah, shidiq, amanah, fathonah.
Semoga dimudahkan
rezeki dan jodohnya.
Aamiin yaa Rabbal
Alamiin.
Ya Allah terima kasih
atas keluarga kecil bahagia ini. Engkau berikan padaku suami yang sholeh dan
sabar. Engkau berikan putri yang cerdas. Ya Allah terima kasih atas segalanya.
Alhamdulillahirabbil Alamiin.