Jumat, 12 September 2014

Cinta yang Tak Bersisa





Berapa kali harus kukatakan padamu, aku masih mengharapkanmu. Sudah berulang kali kukatakan, tak ada satu wanita pun yang mampu menggantikan dirimu di hatiku. Apakah hanya karena lelaki asing itu kini kau tak menghiraukan aku lagi. Kau bilang bahwa lelaki asing itu adalah suamimu, ayah dari anak-anakmu. Lalu, bagaimana dengan aku. Sekian lama aku menanti kehadiran cintamu untukku. Sekian lama aku berharap dirimu mau mengerti perasaanku.

Seharusnya aku bahagia di hari pernikahanku. Namun aku merasa sungguh sangat tersiksa tanpa kehadiranmu. Setelah sekian tahun menantimu tanpa suatu kejelasan apapun. Kini kedua orangtuaku berharap aku menikahi wanita ini. Wanita pilihan mereka, bukan pilihanku.

Aku sungguh iri dengan lelaki asing yang kausebut suamimu. Lelaki yang akhirnya memiliki bidadariku. Padahal lelaki itu hanya terhitung hari mengenalmu, sebelum akhirnya melamarmu. Aku juga masih tak mengerti mengapa engkau tiba-tiba menerima pinangan lelaki asing itu. Padahal lima bulan sebelumnya aku mengutarakan niatku untuk melamarmu, walaupun saat itu dirimu menolakku. Apa artinya pertemuan saat itu, jika ternyata hatimu tak bisa untukku.

Mengapa harus ada lelaki asing itu. Mengapa harus ada cinta di hatiku untukmu. Cinta yang tak akan pudar dimakan usia. Cinta yang akan selalu menunggu cintamu. Cinta yang menunggu hadirmu. Cinta yang tak bisa kulepaskan dari napasku.

Aku masih merasa tidak nyaman berada disini. Sebentar lagi aku akan melaksanakan akad nikah. Namun hatiku belum juga mencintai calon istriku. Aku masih memikirkanmu. Aku masih mengharapkanmu. Aku masih mencintaimu.

Kutatap sejenak paras calon istriku yang tertunduk malu. Maafkan aku, aku tak bisa meneruskan semua ini. Aku harus meninggalkan semua ini. Aku tahu ini akan melukainya. Tapi akan jauh lebih menyakitkan jika dirinya tahu hatiku masih mencintai wanita lain. Jangan pernah halangi aku untuk meninggalkan semua ini. Biarkanlah aku berdua bersama bayanganku, menanti bidadariku datang. Meski aku tahu, dia takkan pernah datang. Aku pun berdiri, melangkahkan kaki untuk meninggalkan calon istriku. Aku akan pergi…

Jangan lagi kau sesali keputusanku
Ku tak ingin kau semakin kan terluka
Tak ingin ku paksakan cinta ini
Meski tiada sanggup untuk kau terima
Aku memang manusia paling berdosa
Khianati rasa demi keinginan semu
Lebih baik jangan mencintaiku aku dan semua hatiku
Karena takkan pernah kau temui, cinta sejati

Reff: 
Berakhirlah sudah semua kisah ini
Dan jangan kau tangisi lagi
Sekalipun aku takkan pernah mencoba kembali padamu
Sejuta kata maaf terasa kan percuma
Sebab rasa ku tlah mati untuk menyadarinya
Semoga saja kan kau dapati
Hati yg tulus mencintaimu
Tapi bukan aku

Lirik lagu "Bukan aku" dari Kerispatih masih terus mengiang di telingaku. Meninggalkan luka bagi seorang wanita yang hampir aku nikahi. Semoga saja dia kan dapati hati yang tulus mencintainya, tapi bukan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar