Kamis, 04 September 2014

Kenangan Tentang Dirimu




Rasanya segala kenangan itu berputar di depanku. Bukan aku menyayangkan ketidakhadiranmu di sini. Justru aku bersyukur karena engkau tidak ada di sini. Tidak ada yang terluka, antara diriku dan dirimu. Tidak ada lagi yang kecewa antara  diriku dan dirimu. 

===
Lima tahun yang lalu
Arfa menelponku kembali. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini. Aku telah memiliki kekasih, walaupun kekasihku nan jauh disana. Namun aku seorang lelaki yang setia. Aku tak ingin berpaling ke yang lain.

“Assalamualaikum Abi” sapanya di telpon. Suara renyahnya membuatku selalu merindukannya. Meski kami tiap hari bertemu. Namun jujur Arfa telah masuk ke dalam relung hatiku yang terdalam.
Aku telah mencintai kekasihku, namun kini hatiku juga telah mencintai Arfa.
“Umi ndak tidur lagi setelah solat subuh?” tanyaku
“Nggak biasa begitu Bi. Eh ntar Abi ikut jalan-jalan ke Anyer kan?”
“Kayaknya aku mau nyuci baju deh”
“Ayolah Abi ikut juga ya”
“Aku ndak suka di pantai”
“Ya ndak harus di pantainya, yang penting bisa kumpul sama teman-teman. Kan rame jadinya”
“Okelah kalau emang itu maunya Umi”
===

“Abi, makasih ya download-an novelnya” kata Arfa
“Umi dah baca novelnya semua?”
“Sudah Bi”
“Lah cepet amat”
“Aku kan penggemar novel…makasih ya Bi”
===

 “Aku tidak suka dengan sikap Umi” kataku dengan suara yang keras
“Apa ucapanku salah? Aku Cuma bilang kalu jodoh itu di tangan Allah, bukannya kita yang nentuin. Bisa saja Abi nantinya menikah dengan kekasih Abi, atau denganku, atau dengan wanita lain”
“Tapi ucapanmu itu menyakitkan hatinya”
Aku tahu dirimu juga terluka atas sikapku saat itu. Tapi semua aku lakukan semata untuk menyelamatkan hati kekasihku. Kekasihku nan jauh disana.
===

Ya itulah sepenggal kisahku bersamanya. Wanita yang pernah ada di relung hatiku. Kini wanita itu tidak berada di dekatku. Hatinya juga bukan buatku lagi. Atau memang dia tak pernah ada hati untukku.

Rasanya segala kenangan itu berputar di depanku. Bukan aku menyayangkan ketidakhadiranmu di sini. Justru aku bersyukur karena engkau tidak ada di sini. Tidak ada yang terluka, antara diriku dan dirimu. Tidak ada lagi yang kecewa antara  diriku dan dirimu.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar