Selasa, 27 September 2011

Setitik Cahaya




Ya Allah, apa yang kini Kau kehendaki untuk terjadi?
Hati ini masih terlalu rapuh.
Meski rasa sakit itu perlahan menghilang, namun aku masih terlalu takut.


Kini …
Tiba-tiba saja ia datang, menampakkan sempurnanya kehidupan.
Mungkinkah hatinya mampu mencintaiku.
Sementara telah lama aku melupakannya.
Dan aku masih belum mengerti apa yang seharusnya terjadi.


Hati ini merasa tenang, walaupun ketakutan akan luka itu masih ada.
Ya Allah, apa yang semestinya aku lakukan.
Beri petunjukMu dalam setiap langkahku.
Aku ingin semua ini berjalan atas rahmat dan ridhoMu.
Jika ini memang kehendakMu maka mudahkanlah.
Namun jika ini hanya ujian dariMu maka jauhkanlah.
Sungguh diri ini masih terlalu lemah menyaksikan apa yang tengah terjadi.


Bukanlah kesempurnaan yang selama ini kucari.
Melainkan keikhlasan kasih dan cinta yang tulus di jalanMu.
Aku yakin atas janjiMu
Wanita yang baik untuk lelaki yang baik.
Wanita yang buruk untuk lelaki yang buruk.
Hanya Allah yang tahu apa yang ada di hati tiap insan.


Ya Allah, aku ingin melihat semua tersenyum bahagia.
Aku ingin menatap kebahagiaan kedua orangtuaku.


Kehadirannya kini …
Meskipun terlihat masih jauh.
Aku berharap ini jalan terbaik Allah untukku.


Ya Allah, apa yang kini Kau kehendaki untuk terjadi?
Hati ini masih terlalu rapuh.
Berikanlah petunjukMu
Tunjukkanlah kuasaMu


Wahai Dzat yang mengikat tiap hati
Dzat pemilik segala hati.
Jika ini memang jalan untukku, jangan biarkan aku menunggu.
Illahi syafarat yadayya fatrubhuma.


Ya Allah, hanya padaMu aku berlindung.
Hanya padaMu aku memohon pertolongan.
Jangan biarkan diri ini jauh dariMu.
Jangan biarkan hati ini mengingkariMu.


Ya Allah, hanya padaMu aku berharap
Kabulkanlah permohonanku.
Amin Yaa Rabbal Alamin.


Jakarta, 24 September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar