Rabu, 21 September 2011

Doaku Untukmu Sayang


Masih terasa airmata ini. Masih terasa perih ini….


Aku tak pernah membayangkan sebelumnya hingga dirimu pergi. Jujur, aku masih merasakan tatapan teduhmu. Masih ada bayanganmu di tiap sudut rumah. Segala mimpi yang kita bangun tiba-tiba lenyap. Kesetiaan dan kemanjaan juga tak lagi ada. Awalnya kupikir karena kehadiran wanita itu yang membuyarkan kasihmu padaku. Namun ternyata kau juga menyingkirkanku dari hidupmu. Aku masih ingin berjalan di sampingmu. Aku masih ingin menatap teduhnya matamu.


Di mana harapan yang dulu sempat tumbuh di hatiku. Di mana mimpi yang dulu membuat hariku riang. Di mana cinta yang dulu kerap menemani malamku. Mengapa bisa semudah ini menghilang. Mengapa bisa semudah ini melukai. Mengapa bisa semudah ini aku sakit.


Aku ingin mendengar cerita darimu. Aku ingin mendengar suaramu. Aku inginkanmu….


Kali ini aku menatap bayanganku. Terlalu sempurna segala yang berjalan di kehidupanku. Seharusnya akan sangat sempurna dengan kehadiranmu. Selama bertahun aku menunggumu. Dan kini harus lepas begitu saja.


Air wudhu ini bercampur dengan airmata. Kucoba tenangkan hatiku dalam keheningan malam. Sudah satu bulan lebih aku menunaikan ibadah yang paling aku takuti, sholat istikharah.


Dari Jabir ra, berkata : Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita cara melakukan sholat istikharah-yakni mohon pilihan kepada Allah, mana yang terbaik antara dua perkara atau beberapa perkara dalam segala macam urusan, sebagaimana beliau SAW mengajarkan surat dari Al Qur’an. Beliau SAW bersabda :

“Jikalau seseorang dari engkau berkehendak terhadap suatu perkara, maka hendaklah bersembahyang dua rokaat yang tidak termasuk sholat fardhu, kemudian ucapkanlah yang artinya :

Ya Allah, saya mohon pilihan kepadaMu dengan IlmuMu dan saya mohon ditakdirkan untuk mendapatkan yang terbaik antara dua atau beberapa perkara-dengan kekuasaanMu, juga saya mohon kepadaMu dan keutamaanMu yang agung, karena sesungguhnya Engkau adalah Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa apa-apa, juga Engkau adalah Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui dan Engkau adalah Maha Mengetahui segala sesuatu yang ghaib.

Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa perkara ini memang baik untuk agamaku, kehidupanku, baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka takdirkanlah itu untukku dan permudahkanlah mendapatkannya, selanjutnya berilah keberkahan padaku dalam urusan itu.

Tetapi jikalau Engkau mengetahui bahwa perkara ini adalah buruk untuk agamaku, kehidupanku, baik untuk urusanku sekarang dan urusanku di kemudian hari, maka belokkanlah itu dari diriku dan belokkanlah aku daripadanya, lalu takdirkanlah mana-mana yang baik untukku di mana saja adanya kebaikan itu dan seterusnya berikanlah keridhaan padaku dengan melakukan yang baik tadi.


Beliau, Muhammad SAW bersabda : Dan orang yang melakukan istikharah itu supaya menyebutkan apa yang menjadi hajat keperluannya “ (Riwayat Bukhari)


Masih juga belum bisa kumengerti bagaimana dan apa yang mestinya aku lakukan. Aku jelas merasa kecewa saat harus kehilanganmu. Namun mungkin adalah jawaban atas istiqomah istikharahku selama ini.


You’ll get your way and I’ll get my way …

Sungguh sulit mengikhlaskan dirimu pergi. Apalagi saat melihat ada wanita lain bersamamu. Namun hanya Allah yang tahu apa yang terbaik untuk kita. Kau punya jalan kehidupan sendiri dan akupun mesti tegar di jalanku sendiri.


Rasa ini takkan mungkin hilang begitu saja. Apalagi dalam kehidupanku yang selama ini selalu ada dirimu, tiba-tiba kembali sunyi lagi. Terasa begitu nyata sepi dan sunyi dalam kehidupanku. Sesungguhnya aku sangat mengharapkan kehangatan sebuah keluarga dengan kecerdasan putra- putriku. Sesungguhnya aku berharap bisa memanjakan suamiku. Namun sampai saat ini masih juga terasa sunyi.


Kuhirup napas dalam. Aku yakin ini adalah jalan yang terbaik dari Allah. Saat ini pun kau telah jauh dariku. Saat ini pun hatimu tak pedulikanku. Saat ini kau telah berhasil melukai hatiku. Saat ini kau luluhkan segala pertahanan kasihku. Saat ini juga kulepaskan dirimu. Di dalam keheningan malam, di dalam kesunyian hati dan di dalam kerapuhan diri. Semoga Allah memberi pengganti yang terbaik, untukku dan untukmu.


Kuhapus seluruh message yang kau kirimkan di HP-ku. Kenangan saat pertemuan kita kembali, saat kau puji diriku, saat kau manjakan aku, saat kau ingin menemuiku. Rasanya hati ini belum bisa percaya bahwa kau mampu lupakan aku begitu saja. Kuhapus nomor kontakmu. Berharap aku benar-benar bisa melupakanmu. Andai saja bisa kukatakan bahwa aku masih sayang.


Seharusnya kau tak pernah ada
Atau aku yang tak pernah ada
Seharusnya kau tak pernah datang
Atau aku yang tak pernah datang
Seharusnya tak pernah ada kisah diantara kita
Atau seharusnya kita tak perlu bertemu
Seharusnya aku melupakanmu
Karena kau telah membuangku
Seharusnya aku sadari bahwa
Rasa cintaku pada sang Rabb
Melebihi cintaku padamu


Aku memang tak seperti wanita itu, yang kerap bisa menemanimu. Padahal dia belum muhrimmu. Aku selalu menjaga izzahku, karena aku lebih mencintai Allah. Aku percaya Allah terus menjagaku. Aku tak bisa memegang tanganmu, memelukmu, atau menemuimu. Aku tak mampu menyakiti-Nya. Sesungguhnya apa yang aku lakukan selama ini, karena aku juga ingin menjagamu dari segal zina dan fitnah. Namun jika kau luput dari itu semua, kuserahkan pada-Nya. Karena Allah pastinya punya rahasia di balik itu semua. Wallahu a’lam bis shawab.


Dan hanya pada-Nyalah segalanya ini dikembalikan …


Jakarta, September 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar