Rabu, 20 September 2017

Payung Teduhku




Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah denganku

Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanya

Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharapdan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku

Namun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharapdan buat kau bersedih

Bila nanti saatnya t'lah tiba
Kuingin kau menjadi istriku
Berjalan bersamamu dalam terik dan hujan
Berlarian kesana-kemari dan tertawa

Namun bila saat berpisah t'lah tiba
Izinkanku menjaga dirimu
Berdua menikmati pelukan diujung waktu
Sudilah kau temani diriku

Sudilah kau menjadi temanku
Sudilah kau menjadi istriku

(Lagu Akad dari Payung Teduh)

Aku tak tahu bagaimana lagunya, mendengarnya pun belum pernah. Hanya mencoba browsing liriknya saja. Namun aku rasakan suatu kesederhanaan dalam cinta di lagu ini.

Aku juga membayangkan suamikulah yang menyanyikan lagu ini. Mungkin terlihat lucu dengan wajah polosnya. Dan mungkin aku akan bertanya…
Jadi kamu ingin menjadikanku istri hanya untuk berjalan bersamamu dalam terik dan hujan, berlarian kesana-kemari dan tertawa. Hanya itu?

Padahal aku tahu ini hanyalah kiasan.

Semoga ikatan pernikahan kami selalu teduh, di dunia dan akhirat…aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar