Selasa, 06 Oktober 2015

Merindukan negeri aman damai sentosa



Masih ingat saat kecil dulu….
Jalanan yang sepi tanpa lalu lalang kendaraan bermotor.
Sawah-sawah masih menjadi ladang hijau nan subur.
Televisi yang menayangkan kelompencapir dan berita wisuda.
Tak ada internet, hanya ada buku sakti RPAL dan RPUL.


Saat ini…
Debu kendaraan bermotor sudah membuat sesak napas.
Sawah-sawah yang sudah berubah fungsi menjadi area perumahan dan apartemen.
Televisi yang menayangkan gossip, kasus para pejabat serta kasus kejahatan lainnya.
Internet yang bisa bebas di akses yang membuat anak-anak malas membaca.


Sungguh, aku sangat merindukan negeri itu.
Dimana tak banyak terdengar berita tentang keburukan ulah manusia.
Kabut asap karena kebakaran akibat ulah oknum tertentu.
Pembunuhan, perampokan, pelecehan seksual, penipuan dan berjibun kasus lainnya.
Yang sebenarnya tak layak untuk didengar, apalagi dilihat.


Sungguh, aku sangat merindukan negeri itu.
Negeri yang mampu menghadirkan pemuda pemudi penghafal al quran.
tak hanya hafal namun menerapkannya dalam hati dan perbuatan.
Pemimpin-pemimpin yang amanah.
Rakyat yang menghargai pemimpinnya, bukan kerap mencaci pemimpinnya.


Sungguh, aku sangat merindukan negeri itu.
Dimana tayangan televisi adalah pendidikan yang baik untuk anak-anak.
Lagu-lagu anak kerap berkumandang, bukannya lagu-lagu yang seronoh.
Kemajuan keterbukaan memang penting, tapi harusnya kebaikan lebih didahulukan.
Bukan hanya untuk kepentingan individu, namun untuk kebaikan bersama.


Sungguh, aku sangat merindukan negeri itu.
Dimana uang pendidikan bukanlah hal yang mencekik para orangtua.
Anak-anak berprestasi didukung serta diberikan beasiswa penuh.
Bukan malah yang punya uang saja yang bisa sekolah.
Dan kualitas sekolah pun bisa membentuk moral yang baik untuk anak bangsa.


Sungguh, aku sangat merindukan negeri itu.
Sawah menghijau.
Sungai jernih dengan berbagai ikan berenang di dalamnya.
Lautan tanpa sampah ulah manusia.
Gunung-gunung yang utuh tak terkeruk pasirnya.
Udara bersih.
Awan terlihat biru.


Sungguh, aku merindukan negeri itu.
Negeri nan damai penuh dengan limpahan cinta Tuhan.
Negeri nan indah penuh dengan canda tawa bahagia.
Negeri dengan tangisan haru karena prestasi anak bangsa.
Negeri dengan bangganya dengan para pemimpinnya.
Negeri dengan pendidikan yang baik untuk generasi penerus bangsanya.
Negeriku sayang….


Semoga Tuhan melimpahkan rahmat bagi jiwa-jiwa yang berada dalam negeri ini.
Semoga Tuhan memberikan berkah kepada negeriku tercinta.
Semoga Tuhan menyayangi kita semua.
Aamiin…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar