Wanita itu cantik, berkulit putih bersih dengan badan yang
ramping. Dia juga terkenal cukup cerdas dengan menangani banyak proyek di
tempat kerjanya. Tutur bahasanya halus dan dia adalah seorang yang penyabar. Sepertinya
semua kelabihan seorang wanita ada padanya.
Aku selalu cemburu ketika melihatnya. Padahal seharusnya
rasa itu tak pernah ada. Toh lelaki yang kini menjadi suamiku pun dengan jelas
mengatakan tidak menyesal menikah denganku, walaupun wanita yang pernah akan
dikenalkan dengannya jauh lebih cantik. Ya, wanita yang akan dikenalkan padanya
adalah sahabatku satu kantor.
Aku dan wanita itu sangat berbeda. Aku berkulit sawo matang
dengan jerawat yang bergantian Nampak menghiasi parasku. Lagipula, aku hanya
wanita biasa tidak secerdas dirinya. Tentu saja itu yang membuat aku cemburu
kepadanya.
Aneh, padahal usia pernikahanku hampir empat tahun, dan anak
kami hampir berusia tiga tahun. Tapi masih ada kecemburuan bila melihat wanita
itu. Mungkin bawaan hamil anak kedua, sehingga terkadang aku agak sensitif.
Seadainya wanita itu membaca apa yang ada di pikiranku,
tentu aku akan malu setengah mati. Seharusnya aku bersyukur mendapat suami yang
baik dan anak yang cerdas. Sementara wanita itu hingga kini belum menemukan
pendamping hidupnya. Entah apakah karena dirinya menetapkan standar yang tinggi
untuk pasangan hidupnya, atau masih ada hal lain yang menjadi tanggungjawabnya.
Aku tak begitu tahu tentang kehidupan pribadinya. Semoga wanita itu segera
bertemu dengan jodohnya. dan semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tanggaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar