Kamis, 15 Oktober 2015

Aku dan Wanita Itu


Wanita itu cantik, berkulit putih bersih dengan badan yang ramping. Dia juga terkenal cukup cerdas dengan menangani banyak proyek di tempat kerjanya. Tutur bahasanya halus dan dia adalah seorang yang penyabar. Sepertinya semua kelabihan seorang wanita ada padanya.

Aku selalu cemburu ketika melihatnya. Padahal seharusnya rasa itu tak pernah ada. Toh lelaki yang kini menjadi suamiku pun dengan jelas mengatakan tidak menyesal menikah denganku, walaupun wanita yang pernah akan dikenalkan dengannya jauh lebih cantik. Ya, wanita yang akan dikenalkan padanya adalah sahabatku satu kantor.

Aku dan wanita itu sangat berbeda. Aku berkulit sawo matang dengan jerawat yang bergantian Nampak menghiasi parasku. Lagipula, aku hanya wanita biasa tidak secerdas dirinya. Tentu saja itu yang membuat aku cemburu kepadanya.

Aneh, padahal usia pernikahanku hampir empat tahun, dan anak kami hampir berusia tiga tahun. Tapi masih ada kecemburuan bila melihat wanita itu. Mungkin bawaan hamil anak kedua, sehingga terkadang aku agak sensitif.

Seadainya wanita itu membaca apa yang ada di pikiranku, tentu aku akan malu setengah mati. Seharusnya aku bersyukur mendapat suami yang baik dan anak yang cerdas. Sementara wanita itu hingga kini belum menemukan pendamping hidupnya. Entah apakah karena dirinya menetapkan standar yang tinggi untuk pasangan hidupnya, atau masih ada hal lain yang menjadi tanggungjawabnya. Aku tak begitu tahu tentang kehidupan pribadinya. Semoga wanita itu segera bertemu dengan jodohnya. dan semoga Allah selalu memberikan kebahagiaan dalam kehidupan rumah tanggaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar