Jumat, 30 Oktober 2015

Kotak Kecil itu Bernama Hati


Aku suka menyebutnya sebagai Kotak Emosi. Dimana kutumpahkan segala keluh kesah serta kebhagiaan yang aku rasakan. Ini berbeda dengan diary dimana segala peristiwa tercatat secara berurutan. Di kotak emosi ini aku hanya menuliskan perasaanku pada selembar kertas kecil, lalu melipatnya dan memasukkannya dalam kotak emosi.

Kotak itu tertutup rapat, jadi aku tidak bisa membaca kembali tulisan yang telah aku masukkan kesana. Memang tujuannya adalah melupakan, bukan mengabadikan. Ini sangat membantu sekali diriku yang sering moody. Terhitung bulan dan tahun aku mengisi kotak emosi tersebut.

Ketika hati kesal lalu menuliskan apa yang menyebabkan aku kesal lalu membuangnya ke kotak emosi, itu satu poin yang membuat aku lega dan tak lagi merasa kesal. Maka ketika kotak emosi itu telah penuh, aku tinggal membuangnya. Aku membuang kepingan ceritaku. Marahku, kesalku, bahagiaku semua yang bercampur menjadi satu dalam kotak itu. Tak ketinggalan kisah asmaraku. Meskipun aku tak pernah punya kekasih, namun rasa kagum atau rasa suka di hati tetaplah ada.

Ya, kotak kecil itu adalah ungkapan hatiku. Kini kotak itu sudah kubuang dan hilang. Sama hilangnya dengan gelisah, galau, kesedihan yang ada dalam tulisan di dalamnya. Selamat tinggal kotak kecil yang memuat segala rasa di hatiku. Mungkin suatu hari nanti ada seseorang yang membuatmu dan rajin mengisimu dengan perasaannya. Tapi yang jelas, orang itu bukan aku. Aku telah melepasmu dan mengisi hariku dengan bahagia. Terimakasih kotak emosi karena dulu pernah mengisi hari-hariku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar