Sabtu, 15 Januari 2011

Pengabdian HambaMu



Seandainya mampu kutulis, ingin kutuliskan di langit betapa besar rasa cintaku padaMu. Aku tak mampu berpaling, tak ingin lari dari naunganMu. Sekalipun aku kerap menangis. Aku tetap berusaha untuk selalu bersamaMu. Aku yakin Kau takkan mengingkari janji. Bukankah segala yang telah Kau beri adalah nikmat tak bertepi. Fabiayyi alaa irabbikuma tukadziban. Dan nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?

Aku terluka namun aku tak ingin terluka kembali. Diriku yang hanyut dalam fatamorgana dunia. Apa yang terlihat baik belum tentu baik di hadapMu. Apa yang terlihat buruk belum tentu buruk di hadapMu. Segalanya ini tentunya telah tertulis dalam Lauhul Mahfudz. Hanya saja ikhtiar ini tak boleh berhenti. Dan segala harap serta doa ini terus tertuju padaMu. Laa haula walaa quwwata illa billahil aliyyil adziim. Tiada daya dan upaya melainkan Allah SWT.

Aku berjalan lambat dan ritme waktu yang mengiringi detak jantungku. Bisa kurasakan tiap tarikan napas. Semua terasa begitu nyata. Meskipun terkadang aku sibuk dengan duniaku sendiri. Aku tahu segalanya ini Kau ciptakan tanpa ada sia-sia. Dan semua ini berpasang-pasangan. Mestinya aku yakin akan kebenaran janjiMu. Inna ma’al usri yusro fainna ma’al usri yusro. Sesungguhnya setelah kesulitan akan ada kemudahan dan dan setelah kesulitan ada kemudahan.

Di pandanganMu tiada berarti ketampanan dan kekayaan. Yang ada hanyalah ketaqwaan. Namun mengapa mereka masih meributkan hal yang semu. Fatamorgana menjadi suatu batasan akan penilaian manusia. Kecantikan serta kekayaan menjadi tolak ukur. Mengapa fatamorgana dunia ini begitu membutakan tiap insan. Dan aku terus berlari berlindung padaMu. Aku masih percaya akan janjiMu. Wa man aufa bi’ahdihii minallah. Dan siapakah yang lebih menepati janji melainkan Allah SWT.

Ingin selalu aku tersenyum bahagia. Menantikan mentari pagi dan memandangnya dengan penuh kekaguman. Begitu indah segala yang telah Kau ciptakan. Seraya seluruh alam menghipnotisku dan menyanjungMu. Semua bertasbih memujaMu. Betapa bersyukurnya menjadi prajurit pembela agamaMu. Menjadi mujahid yang selalu berjalan di jalanMu. Dan percaya akan janjiMu. Wa man yattaqillaha yaj’allahu makhraja. Barangsiapa bertaqwa kepada Allah maka akan diberikan jalan ke luar.

Ya Rabb, penguasa segalanya. Tetapkanlah hatiku pada islam. Janganlah Kau biarkan aku terjerumus dalam lembah fitnah dan zina. Sungguh aku tak ingin berpaling dariMu. Sesungguhnya aku terlalu lemah untuk jauh dariMu. Aku merindukanMu. Dalam hening malam kuteteskan airmata kerinduan yang sepanjang hari kupendam. Pada siapa lagi aku meminta pertolongan. Dan meminta pertolonganlah pada Allah dalam sabar dan solat. Sesungguhnya hal ini akan sulit bagi orang-orang yang tidak khusyuk (Al Baqarah:45).

Aku percaya akan janjiMu. Al khabitsu lil khabitsin, wal khabitsu lil khabitsat. Watthayyibu litthayyibin, watthayyibu na litthayyibat. Sesungguhnya wanita buruk untuk laki-laki yang buruk dan laki-laki yang buruk untuk wanita yang buruk. Sesungguhnya wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki baik untuk wanita yang baik.

Ya Rabb, pemilik segala hati. Janganlah Kau biarkan aku jauh dariMu. Tak mampu diriku berdiri tanpa rahmat dan kasihMu. Saat aku terluka, saat aku menangis, saat aku berduka, kuingin hanya namaMu yang terucap. Saat aku bahagia, saat aku tersenyum, kuingin hati ini selalu bersyukur padaMu. Aku tak ingin terlelap pada kehidupan dunia yang hanya sementara. Tuntunlah diri dan jiwa ini menuju jalanMu. Sungguh, tidak ada sesuatu musibahpun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah dan barangsiapa beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk pada hatinya. Dan Allah mengetahui segala sesuatu (At taghabun:11)

Sesungguhnya hanya sementara waktu yang kupunya di dunia ini. Meski semua terasa begitu lama. Dunia ini hanyalah tempat di mana kita singgah, bukan tempat untuk tinggal. Akhirat adalah tempat kita dikembalikan. Mengapa mereka begitu mengagungkan dunia. Dengan memandang rendah setiap insan. yang lemah. Tak sepantasnya melihat kekayaan sebagai ukuran keabadian. Hati yang suci serta amalan sholeh itulah bekal di hari pembangkitan nanti. Mengapa masih juga mengagungkan kehidupan dunia yang fana. Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnnya Kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak dikembalikan kepada Kami (Al Mu’minun:115)

Ya Rabb, begitu banyak khilaf yang telah kulakukan. Ya Rabb, mengapa begitu banyak kelalaian hatiku ini. Bukankah mestinya segala sholatku, hidupku dan matiku hanya padaMu. Tak pantaslah Kau kuduakan. Ashadu ‘alla ilaha illallah wa ashadu anna muhammadar rasulullah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah.

Ya Rabb, ikatlah diriku. Jangan biarkan aku terjatuh, jangan biarkan aku terluka. Hanya Engkau yang mampu menghapuskan kesedihan di hatiku. Hanya Engkaulah penolongku. Aku sungguh tak berdaya tanpaMu. Aku mencintaiMu dan ingin terus mencintaiMu. Aku tahu segala sesuatu di dunia ini takkan terjadi tanpa kehendakMu. Dan bahwasannya Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis (An Najm:43)

Ya Tuhanku, ampunilah aku dan masukkanlah aku dalam rahmatMu dan Engkau adalah Maha Penyayang diantara para penyayang (Al Anfal:151).

Ya Tuhanku, aku telah beriman, maka ampunilah aku dan berilah rahmat. Sesungguhnya Engakau adalah pemberi rahmat yang baik (Al Mu’minun:109).

Ya Tuhanku , tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik yang member I tempat (An Nur:29).

Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang dzalim (Al Mu’minun:94).

Ya Tuhanku aku berlindung kepada engkau dari bisikan setan-setan dan aku berlindung kepada Engkau dari kedatangan mereka kepadaku (Al Mu’minun:97-98).


Ya Rabb, hanya padaMu segala ini dikembalikan. Ya Rabb, illahi syafarat yadayya fatrubhuma. Di atnganku tengah butuh pendamping, maka dekatkanlah jodohku. Amin yarabbal ‘alamiin.

Dialah yang menciptakan kamu dari yang satu dan darinya Dia menciptakan isterinya agar dia merasa senang kepadanya (Al A’raf:189)


Jakarta, 10 Januari 2011
Ditulis : Eka S

Tidak ada komentar:

Posting Komentar