Sabtu, 15 Januari 2011

Arti Kesempurnaan


Tak jarang orang mengatakan aku bukanlah wanita yang cantik. Ya, itu memang benar. Tak jarang orang memandangku sebelah mata karena aku bukan anak orang kaya. Tapi tahukah mereka bahwa kekayaan dan kecantikan itu tak ada harganya di hadapan Tuhan. Sadarkah mereka bahwa itu hanyalah fatamorgana dunia yang semu dan tidak abadi.

Seolah merupakan hal yang abadi, mereka mengagungkannya. Di mana saat itu keberadaan hati? Jika semua dinilai secara materi maka tak aka nada keadilan di dunia ini. namun mata manusia masih terpaku oleh fatamorgana. Sehingga kebaikan akhlak bukanlah syarat utama untuk menilai seseorang.

Aku menatap sang langit yang begitu luas. Namun hatiku masih mencari alasan mengapa aku mesti bertahan. Manusia dan sgala egonya takkan mau terkalahkan. Apalah arti kemenangan jika mnyakiti hati orang lain. Seraya seluruh alam tak lagi melihat kedamaian.

Pernah suatu ketika seorang lelaki mencintai wanita karena kecantikannya. Semua berujung dengan perpisahan. Mengesampingkan nilai agama sungguhlah suatu kesalahan. Wanita yang berakhlak mulia tentunya sami’na wa’atokna pada suami. Dan dia bukanlah seorang pembangkang yang seenaknya menyakiti hati suami.

Apa yang kita perkirakan baik, belum tentu baik di hadapanNya. Karena kita tak dapat membaca hati dan pikiran manusia. Hanya kepada-Nyalah segala ini dikembalikan. Tentunya tak ada kesempurnaan di dunia ini. Kecantikan dan kekayaan bahkan bisa menjadi bahan fitnah. Tak sadarkah manusia. Mereka yang berlomba-lomba memupuk kekayaan tanpa peduli lingkungan sekitarnya yang masih membutuhkan. Wanita dengan kecantikannya merasa berharga, sehingga kesombongan muncul dari raut mukanya. Wanita dengan tubuh indah tidak enggan memperlihatkan auratnya di muka umum. Lalu apa artinya kekayaan dan kecantikan sebenarnya?

Kesempurnaan itu hanya milik-Nya. Tak sewajarnya kita menyombongkan diri. Segala yang kita punya hanyalah titipan belaka, yang kelak akan dimintai pertanggungjawaban. Tak sadarkah hati kita ini? bahkan setiap napas ini adalah titipan yang kelak akan ditanya apa yang dilakukan di dunia fana ini.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah. Tak usah bersedih karena tidak cantik ataupun bukan orang berharta. Semua yang ada dalam diri ini adalah bukti cinta-Nya pada makhluk. Janganlah di sia-siakan dengan berbuat khilaf dan dosa.

Semoga segera tersadari bahwa tak ada yang sempurna di dunia ini. Semua kesempurnaan hanya milik Sang Pencipta Alam, Allah SWT.

Jakarta, 10 Januari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar