Jumat, 07 Oktober 2011

Sayangku Padamu





Yang sayang sedang apakah dirimu
Yang sayang bagaimanakah kabarmu

Di dalam hatiku Di dalam dadaku
Ingin selalu denganmu
Sedetikpun engkau tlah hilang dariku
Ingin memeluk dirimu

Aku katakan cinta cinta cinta cinta
Cinta kepadamu sayang kepadamu
Sungguh hanyalah dirimu
Yang aku dambakan dampingi hidupku
Oh cinta percayalah aku
Cinta sama kamu mendambakan kamu
Sumpah tak ada yang lain
Selain dirimu selalu dihatiku
Yang sayang ku ingin bertemu kamu
Yang sayang saat ini aku rindu



Lagu “Sayang” yang dibawakan oleh D’ Bagindas terdengar cukup keras di ruang temapatku pelatihan. Sudah lima minggu ini aku ada pelatihan. Cukup menyibukkan dan tidak menyenangkan.


Kuhela napas panjang. Kali ini hatiku sudah menyerah untuk mendapatkan hatimu. Padahal selama ini aku tak pernah berhenti mengisi harimu. Apa kau tak pernah mau tahu arti dirimu bagi kehidupanku. Kau bukan lagi Rana yang kukenal. Rana, yang begitu anggun dan pemalu. Rana, yang sederhana dan santun.


Dua kali aku melamarmu. Meski hanya masih mendapatkan senyuman, aku yakin suatu nanti hatimu akan luluh. Aku benar-benar ingin kau mendampingiku, menjadi ibu terbaik untuk putra-putriku. Setiap kali aku selalu berdoa agar Tuhan menjagamu. Setiap kali aku ingin menghapus tetes airmatamu. Meski belum sekalipun kau izinkan aku hadir untuk menghiburmu.


Rana, kau terlalu sibuk dengan duniamu sendiri. Menangis dan tersedu atas kisah yang kau alami. Mungkin dia memang kerap menjadi kenangan dalam hidupmu, tapi tak bisakah ada sedikit ruang kosong di hatimu untukku?


Aku biarkan HP-ku terus berdering. Kulihat pada layar monitor tertulis called : Kirana. Aku tak tahu apa yang kamu pikirkan Rana. Selama ini kau selalu mengeluhkan tentang kondisi kesehatanmu dan kondisi emosimu. Kau mengaku pusing dan sering menangis. Kau masih juga memikirkan dia, Rana? Lelaki yang dengan mudahnya menyingkirkanmu. Padahal hatimu telah meyayanginya. Tak pantas lelaki seperti itu kau bela.


Rana, seandainya saja kau mampu merasakan besarnya perhatianku padamu. Aku berusaha untuk bisa selalu dekat denganmu. Awalnya kupikir jika kita berada dalam satu kota akan sering kita berjumpa. Namun kenyataannya kesibukanmu dan kesibukanku membuat kita tidak dapat bertemu.


Tapi maaf Rana, saat ini aku belum bisa mengangkat telponmu, aku juga belum bisa membalas sms-mu. Aku terluka dengan sikapmu yang masih juga berharap dia kembali padamu. Apa baiknya lelaki seperti itu Rana? Dia meninggalkanmu demi wanita lain yang tidak bisa dibandingkan denganmu. Rana, kamu itu wanita yang baik. Rana, yakinlah akan masa depanmu yang cerah. Rana, kamu wanita yang cerdas. Rana, kamu harus tahu, aku di sini menunggu jawabanmu. Bukan hanya sekedar senyum atau sikap diammu.


Berdebar rasa di dada setiap kau tatap mataku
Apakah arti pandangan itu menunjukkan hasratmu
Sungguh aku telah tergoda saat kau dekat denganku
Hanya kau yang membuatku begini
Melepas panah asmara

Sudah katakan cinta sudah kubilang sayang
Namun kau hanya diam tersenyum kepadaku
Kau buat aku bimbang kau buat aku gelisah
Ingin rasanya kau jadi milikku

Ku akan setia menunggu satu kata yang terucap
Dari isi hati sanubarimu yang membuatku bahagia
Panah asmara panah asmara panah asmara


Lagu yang dinyanyikan D’Bagindas kini telah berganti dengan lagu “Panah Asmara” yang dinyayikan Afgan. Seandainya saja mampu kukatakan cinta.


Rana, semoga hatimu akan mengerti apa yang tengah terjadi. Seharusnya kamu mengerti bahwa kenyataannya dia telah pergi. Seharusnya kamu mengerti bahwa cinta itu tidak menyakiti. Relakanlah dirinya. Aku tahu kamu wanita yang tangguh. Aku tahu kamu wanita yang sabar. Aku selalu berdoa untukmu. Aku selalu berdoa untuk kita. Aku selalu berdoa agar semua ini indah.


Rana ….
Mungkin inilah kata hatiku padamu, yang tidak sanggup kuungkapkan bila aku berbincang denganmu.
Rana …
Aku menunggumu.

kau mau apa, pasti kan ku beri
kau minta apa, akan aku turuti
walau harus aku terlelah dan letih
ini demi kamu sayang

aku tak akan berhenti
menemani dan menyayangimu
hingga matahari tak terbit lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada ilahi
tuk satukan kami disurga nanti

taukah kamu apa yang ku pinta
disetip doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia


Lagu “Doaku untukmu sayang” yang dinyayikan oleh Wali menyentuh lubuk hatiku.

Jakarta, 6 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar