Selasa, 11 Oktober 2011

Rasaku


Menemukan secarik kertas yang kutulis dua tahun lalu. Rasa terhempas yang saat ini kurasakan juga.


Selamat malam bintang
Selamat malam bulan
Kau mungkin menatapku bangga dengan sederet prestasiku
Tapi saat ini aku justru merasa lemah
Kucoba berpayung di bawah langit hitam
Namun hatiku masih juga tak tenang
Tuhan pemilik segala hati, hapuskanlah airmataku
Bawa selalu cahaya-Mu di diriku
Hingga bibirku selalu mengucap syukur pada-Mu

Malam ini seperti malam-malam yang lalu
Sunyi, sepi, hampa
Hanya suara angin menelusup di telingaku
Masih juga dalam kesendirianku
Aku lelah
Aku tak ingin berharap lebih
Ketika kisah demi kisah berlalu begitu saja di hadapanku
Bahkan airmata tak bisa menghapus lukaku
Tuhan yang Maha Pengasih, ampunilah aku
Sinari diriku dengan rahmat dan berkah-Mu
Hingga aku mampu bersujud di hadap-Mu

Malam menyisakan detik demi detik hari ini
Semakin rapuh
Menerawang tanpa batas cakrawala
Apakah diriku telah tegar
Ataukah setiap sel tubuhku sudah tidak berfungsi
Ketika napasku bagai gelombang yang kian menghilang
Tuhan, bawa aku dalam kasih-Mu
Tegarkan aku dalam ayat-ayatMu
Aku sungguh merindukan-Mu

Dalam sepi …
Hanya ada hatiku yang kian menangis
Otakku yang tak henti memaki
Tak bisakah aku bergerak, meninggalkan semua ini
Aku tak ingin jauh dari-Mu
Aku terlalu lemah untuk Kau tinggalkan
Aku terlalu bodoh untuk Kau lepaskan

Hening malam
Tangisku sedihku laraku dukaku
Aku ingin berjumpa dengan-Mu
Menumpahkan kegelisahan dan luka di hatiku
Hingga perlahan aku sadari
Kau telah memilihkan jalan terbaik untukku
Meski sekarang belum saatnya
Ampuni aku, Tuhan
Atas semua khilaf dan riya’
Aku memang lemah dan hanya dengan cahaya-Mu aku bisa bertahan
Tuhan, janganlah Kau jauhkan diriku dari jalan-Mu
Aku mencintai-Mu

Kini airmata itu telah habis
Meski hatiku masih basah
Aku harus kuat
Aku harus tegar
Aku harus yakin bahwa akan ada jalan bagiku
Aku harus percaya bahwa Tuhan akan bersamaku

Sampai jumpa bintang
Sampai jumpa bulan
Kelak kau akan melihatku tersenyum
Bermanja dan bercanda
Mengisyaratkan keindahan Sang Pencipta
Tanpa kesendirian lagi
Illahi syafarat yadayya fatrubhuma
Amin yaa rabbal alamin

Udiklat PLN Pandaan, 25 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar