Senin, 04 April 2011

Jika Ini Cinta



Masih teringat jelas saat pertama kita bertemu. Tatapan mata yang begitu teduh telah membiusku. Bagaimana aku mampu membohongi diriku sendiri atas keberadaan rasa ini. Antara aku dan dirimu. Saling melengkapi dalam setiap keadaan. Dan bagiku kehadiranmu sangat berarti. Seakan membangunkan mimpiku yang telah lama terkubur. Seakan membuatku berani untuk membangun mimpi-mimpi baru. Seakan memberiku harapan atas sebuah kenyataan.

Setelah bertahun lamanya aku meninggalkanmu. Apakah tatapan itu masih seperti yang dulu. Apakah rasa itu masih bertahan. Sementara sang waktu mulai mendewasakanmu. Sementara mimpi kita telah berbeda jauh. Apakah aku terlalu berharap semua kembali sama seperti dulu. Saat keberadaan kita merupakan cerita tak terlupakan.

Kenyataannya aku masih tak bisa membendung rasa ini. Bahagiaku saat kau ada. Bahagiaku kau ada di sini. Bahagiaku kau mengingatkanku pada masa lalu. Mesti enggan, akhirnya aku terjatuh pula dalam rasa yang tak menentu. Pantaskah seorang sepertiku terus hadir dalam kehidupanmu. Pantaskah wanita sepertiku mendampingi lelaki tangguh sepertimu. Sungguh hatiku meragu, karena hati ini tak ingin tersakiti. Namun kehadiranmu tetap menjadi harapan bagiku.

Jika ini cinta, kuberharap Tuhan menyatukan kita berdua.
Jika ini cinta, aku berdoa semoga kita berjodoh di dunia dan di akhirat.
Jika ini cinta, kuberharap kasih ini tulus untuk mendapat ridho-Nya.

Entah mengapa aku merasa begitu mengenalmu meskipun sebenarnya tak ada yang aku tahu tentangmu. Entah mengapa hatiku tenang saat kutahu kau telah berada di sini, di tempat yang tak jauh dariku. Entah mengapa bisa kunikmati keberadaanmu meski belum juga kita bertemu. Aku merasa kau ada di sisiku, tersenyum dan selalu mengiringi hariku.

Airmata kerap mengiringi hariku. Hingga terkadang yang kuharap saat itu adalah kehadiranmu. Apakah aku telah mencitaimu?
Jika ini cinta….



Jakarta, 2 April 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar