Sepuluh tahun sudah. Kini wanita itu muncul kembali di
hadapanku. Mengenakan gamis dan jilbab dengan warna senada. Senyum yang merekah
dari bibirnya masih sama dengan senyum yang dulu pernah kukenal.
Aku heran, mengapa dirinya tidak menyapaku. Padahal dulu aku
akrab dengannya, aku selalu memperhatikannya. Tunggu…jangan berpikir bahwa aku
mencintai dirinya. Aku hanya menganggapnya sebagai adik sendiri. Walaupun faktanya
dia memang adik kelasku. Kami bersekolah di SMP, SMA bahkan di tempat kuliah
yang sama. Namun usia kami terpaut cukup jauh yaitu lima tahunan.
Kartika, wanita yang merupakan wanita pertama yang
dijodohkan oleh orangtuaku. Papa dan Mamaku sangat menyayanginya. Asal kau tahu
saat pertama kali dikenalkan dengan Kartika aku sudah duduk di bangku kuliah
sedangkan Kartika masih menginjak kelas tujuh atau kelas satu SMP. Aku pikir
konyol sekali jika aku menerima perjodohan itu. Mengikat hubungan dengan anak
kelas satu SMP, byuhhh….
Kutaksir wanita itu saat ini berusia 30 tahun. Aku dengar
kalau saat ini dia sudah memiliki dua putra. Ah, siapa lelaki beruntung yang
meminangnya? Aku jadi penasaran. Sejujurnya selama sepuluh tahun ini aku sering
mencari jejaknya. Berusaha bertanya ke teman-teman seangkatannya, apakah mereka
tahu dimana keberadaannya. Namun bagai ditelan bumi, wanita yang kucari
menghilang tanpa kabar.
Aku hanya ingin memastikan wanita itu bahagia. Karena wanita
sebaik dia berhak hidup bahagia. Bukan bersanding dengan lelaki brengsek
sepertiku. Bukan lelaki yang suka memainkan perasaan wanita. Bukan lelaki yang
pecandu rokok. Bukan lelaki yang…. Seperti aku.
Ingin sekali aku menyapanya. Namun hatiku masih ragu untuk
berhadapan langsung dengannya, menatap matanya yang teduh dan keibuan.
Langkahku mundur sejenak. Kulihat sekilas wanita itu
menatapku lalu …
“Mas Fahmi…” ucapnya
Aku tersipu.
Ya, aku memang pernah menaruh rasa padanya. Namun egoku
selalu menyingkirkan perasaan itu. Aku yakin, sangat yakin, dia telah bahagia
bersama suami dan anak-anaknya. Begitu juga diriku. Aku juga bahagia dengan
keluarga kecilku.
Kartika… Kaulah Bintang di Hatiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar