Pagi yang aneh karena Risa merasa tubuhnya seakan sakit
semua dan mungkin karena semalam dia bermimpi melahirkan bayi laki-laki yang
bukan dari suaminya. Sebenarnya Risa telah memiliki dua anak perempuan dan dia
tidak berharap akan memiliki anak lagi sebelum usianya memasuki 35 tahun.
Siang itu ketika miss v nya terasa nyeri dan panas, Risa
memeriksakan diri ke dokter kandungan. Padahal tiga hari sebelumnya dia telah
memeriksakan diri ke dokter kandungan namun hasilnya hanya infeksi kandung
kemih.
“Lah Bu, ini ada dedek bayinya” ucap sang dokter seraya
menunjukkan hasil USG nya, membuat Risa melongo. Terus terang Risa tidak siap
memiliki anak ketiga. Dan lebih tidak siap lagi jika anak ketiganya adalah
perempuan.
“Aku akan berusaha menggugurkan kandunganku” pikir Risa. Bukankah
sebelumnya dia juga pernah keguguran. Sejak pemeriksaannya ke dokter siang itu,
hatinya tak tenang.
“Apa aku makan nanas muda saja, atau kiranti, atau aku minum
teh dan kopi yang banyak, atau makan durian, atau minum larutan asam jawa, atau
langsung minta dokter kandungan supaya dikuret.”Ahhhh…semuanya campur aduk di
kepala Risa. Suaminya tampak tidak mau membahas ini dan berkata ”Ya sudah, mau
bagaimana lagi”
AKU TIDAK MAU HAMIL LAGI, teriak hati Risa. Sekuat tenaga
dia menghapus airmata yang terkadang meleleh melihat kedua buah hatinya yang
masih haus perhatian. “Aku akan
menggugurkan kandungan ini, semoga Allah memaafkan kesalahanku dan semoga Allah
meridhoi janin ini keluar dari tubuhku”
Malam setelah pemeriksaan tetiba Risa bermimpi bertemu
dengan Juki. Juki adalah teman kuliahnya yang dulu pernah menaruh rasa pada
Risa. Risa menangis di hadapan Juki dan menceritakan perihal ingin menggugurkan
kandungannya. Tapi Juki dengan santainya menjawab “Risa itu adalah rejeki,
banyak wanita yang mendambakan kehamilan dan kamu diberi Tuhan kehamilan
mengapa kamu malah ingin menggugurkannya?”
Risa terbangun, terkesiap, hatinya hancur, masih dengan
harapan bisa menggugurkan janin yang kini berusia 4 minggu an. “Ya Allah hamba
mohon gugurkanlah bayi ini, hamba benar-benar tidak siap kabulkanlah doa hamba ini. aamiin” doa Risa.
"Mungkin aku akan menanggung dosa karena telah menghapus satu kehidupan. ah, janin ini kan belum punya nyawa, semoga engkau tidak betah di rahimku, maafkan ibumu ini" kata Risa seraya mengelus rahimnya yang dindingnya mulai menebal.